Serang,fesbukbantennews.com (24/1/2021) – Sebagai upaya meningkatkan keilmuan pemberdayaan, Rumah Edukasi dan Literasi al-Qur’an(ReliQ) mengadakan kegiatan Diskusi Terbuka dengan tema “Asyiknya menjadi relawan sosial, pemahaman dan pengaplikasian” di Rumah ReliQ, Kesawon Selatri Desa Terondol, Kecamatan Serang, Kota Serang, Minggu (24/1/2021).
ReliQ merupakan lembaga yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat muslim, khususnya untuk bidang keislaman melalui dua jalan utama, yakni edukasi dan pengembangan literasi berbasis al-Qur’an.
Dalam sambutannya Direktur Eksekutif ReliQ, Sofa Sofiyani mengatakan bahwa kegiatan Diskusi terbuka upaya meningkatkan kemampuan relawan dalam menunjang kebutuhan di masyarakat.
“Kegiatan diskusi terbuka ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman relawan akan pemberdayaan serta untuk mengimplementasikan kegiatan pemberdayaan pada masyarakat di lapangan. Narasumber yang dihadirkan merupakan anak muda yang bergelut di dunia pemberdayaan, yaitu Tirta Rahayu dari Dompet Dhuafa Banten, dan Tita Ghea Tansia dari LAZ Harfa Banten. Mereka adalah Alumni Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN SMH Banten yang kini bergelut di dunia pemberdayaan masyarakat” ujarnya.
“Diskusi terbuka ini merupakan Gerakan awal untuk membekali relawan ReliQ terjun ke Lokasi pengabdian. Harapan kedepannya relawan dapat memberikan dampak yang signifikan untuk masyarakat di tempat pengabdian” ujar sofa.
Aprilia, salah satu peserta kegiatan diskusi terbuka merasa senang mengikuti kegiatan ini.
“Saya merasa senang mengikuti kegiatan diskusi terbuka ini, karena dari pembawaan narasumber dan ilmu yang disampaikan sangatlah simpel dan mudah untuk dimengerti. Terutama materi tentang Gerakan kerelawanan itu asyik dan seru” ujarnya.
“Harapan kedepannya, semoga ilmu yang saya pelajari hari ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat” tutup april.(LLJ).
Serang,fesbukbantennews.com (24/1/2021)- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim saat ini telah memasuki puncak musim hujan seperti yang telah diprediksikan sejak Oktober 2020 lalu, dimana Puncak Musim Hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021, untuk itu perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem.
Ilustrasi.(Banyuwangi Tribun).
“Kami mengimbau masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode Puncak Musim Hujan ini,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (23/1/2021).
Sebagian besar wilayah yang berada pada Puncak Musim Hujan tersebut terutama sebagian Sumatera bagian Selatan, sebagian besar Jawa, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua. Puncak musim hujan di wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.
Pada periode musim hujan dan puncak musim hujan ini juga sering terjadi peristiwa cuaca ekstrem dengan curah hujan kategori tinggi dan sangat tinggi.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, peningkatan trend curah hujan ekstrem ini selain dipicu oleh fenomena dan/atau gangguan skala iklim, dikaitkan juga sebagai dampak perubahan iklim. Hasil kajian untuk wilayah Jakarta, menunjukan bahwa frekwensi kejadian hujan tinggi yang semakin meningkat (Siswanto dkk, 2015).
“Dari pengamatan BMKG walaupun curah hujan berada pada tingkat sedang, namun masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Hal ini tergantung pada daya dukung lingkungan dalam merespon kondisi curah hujan,” kata Guswanto.
Misal jika terjadi banjir bandang, dikarenakan adanya sisa-sisa penebangan pohon dibagian hulu, yang dapat menahan air. Jika hujan terus berlangsung, kemudian akan hanyut dan mengakibatkan banjir bandang di bagian hilirnya.
Demikian pula banjir dan genangan, selain akibat curah hujan tinggi juga dapat diakibatkan kondisi permukaan yang tidak mendukung air mengalir dengan cepat atau normal ke saluran-saluran yang semestinya.
Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Ditambah Kombinasi antara MJO, gelombang Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan gelombang Low Frequency di wilayah dan periode yang sama yakni di Laut China Selatan, Samudera Pasifik utara Papua, Samudera Hindia barat Lampung hingga selatan NTT, sebagian besar Jawa, Bali, NTT bagian barat, Laut Bali, Laut Sumbawa, mampu meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
BMKG memantau adanya bibit siklon tropis 93S di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Sumatera dimana posisi sistem yang cukup jauh dari wilayah Indonesia dan arah gerak menjauhi wilayah Indonesia sehingga tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia namun memberikan pengaruh berupa potensi hujan lebat, peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di Samudera Hindia Selatan Sumatera – Jawa Barat.
Selain itu juga terpantau sirkulasi siklonik di Teluk Carpentaria bagian barat yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Sulawesi Tengah bagian selatan, perairan barat Sulawesi Tenggara, Laut Banda hingga Laut Arafura bagian barat.
Sirkulasi siklonik lainnya terpantau di Laut Cina Selatan sebelah barat Palawan. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya terpantau memanjang dari Thailand bagian selatan hingga perairan utara Kepulauan Mentawai, di Jawa Barat hingga Jawa Timur bagian barat, di perairan utara pulau Kalimantan hingga perairan timur Kalimantan Timur, di Bandar Seri Begawan bagian selatan hingga Kalimantan Selatan bagian utara, perairan utara Papua Barat hingga Papua Barat bagian timur dan di Papua bagian barat hingga Papua Nugini bagian barat yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Intrusi udara kering (dry air intrusion) di BBU terpantau melintasi Samudera Hindia barat Aceh hingga perairan utara Aceh yang mampu mengangkat massa yang lebih hangat dan lembab di depan batas intrusi yakni di Aceh dan Sumatera Utara bagian utara, sehingga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di daerah depan batas intrusi tersebut.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian barat, Lampung bagian barat, sebagian besar Jawa, NTB, NTT, Kalimantan barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Untuk tiga hari ke depan perlu diwaspadai potensi terjadinya hujan lebat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua.
Sementara hujan dengan intensitas lebat di wilayah perairan berpotensi terjadi di Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan NTT, perairan Barat Bengkulu hingga selatan NTT, Laut Jawa bagian timur, Selat Sunda, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda bagian selatan, Laut Timor, Laut Maluku bagian utara, Laut Sulawesi, perairan Utara Halmahera hingga Papua, Laut Arafuru dan Samudra Pasifik Utara Papua.
Sedangkan Potensi hujan ekstrem diprediksi untuk tiga hari ke depan (23-26 Januari 2021) dapat terjadi di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua.
Hujan ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III (sepuluh hari ke-3) di bulan Januari 2021 yaitu Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, sebagian besar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian tengah dan timur, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara dan Papua Barat wilayah Kepala Burung dan Provinsi Papua bagian tengah.
“Informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari ke depan ini sebagai upaya mitigasi agar menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi masyarakat terhadap potensi bencana banjir, longsor, dan banjir bandang,” kata Deputi bidang Klimatologi Herizal.
BMKG juga memprakirakan tinggi gelombang pada Periode 23-25 Januari 2021 adalah sebagai berikut Moderate Seas (1.25 – 2.5 m) diprediksi terjadi di Laut Natuna utara, Perairan utara Kep. Anambas – Kep. Natuna, Perairan utara Sabang, Perairan barat p. Simeulue – Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Bali – Lombok – Alas bag. selatan Perairan P. Sawu – Kupang – P. Rote, Laut Sawu, Perairan Flores, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, Perairan barat Sulawesi selatan, Perairan Kep. selayar – Kep. Sabalana, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kep. Letti – Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kei – Kep. Aru, Laut Arafuru, Laut Sulawesi bagian timur dan tengah, Perairan Kep. Sangihe – Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua, Perairan selatan Kaimana, Perairan Amamapre – Agats bagian barat, Perairan barat P. Yos Sudarso. Untuk katagori tinggi gelombang Rough Seas (2.5 – 4.0 m) : Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan P. Sumba.
Sementara itu, untuk cuaca penerbangan berdasarkan prediksi untuk 7 (tujuh) hari ke depan (23-28 Januari 2021), saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.
Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL/Occasional) diprediksi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua.
Kondisi ini juga terjadi di wilayah perairan mulai dari Samudra Hindia barat, Bengkulu hingga Jawa Tengah, Perairan Utara Jawa Tengah, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Makasar, Laut Sulawesi, Perairan selatan Bali hingga NTT dan Samudra Hindia selatan Bali-NTT, Laut Arafuru, Samudra Pasifik utara Papua.
Sedangkan Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen (FRQ / Frequent) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di Samudera Hindia utara Australia Barat.
Untuk itu BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi, agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini, demi mewujudkan keselamatan dalam layanan penerbangan.
Untuk mempercepat dan memperluas layanan informasi cuaca penerbangan, sejak 2018 BMKG menyampaikan update informasi prakiraan cuaca di seluruh bandara melalui aplikasi mobile phone Info BMKG, juga melalui layar-layar display cuaca di seluruh bandara, pelabuhan dan display cuaca publik untuk beberapa lokasi strategis.
Informasi dalam aplikasi Info BMKG tersebut meliputi informasi cuaca setiap jam hingga prediksi kondisi cuaca untuk empat jam ke depan, sedangkan informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca untuk area maupun rute penerbangan seperti SIGWX (Significant weather Chart) dan SIGMET (Significant Meteorological Information) dapat diakses dalam laman aviation.bmkg.go.id.
Demikian pula seluruh Informasi cuaca baik prediksi dan peringatan dini cuaca ekstrem, prediksi gelombang tinggi dan prakiraan/prediksi cuaca untuk penerbangan disampaikan dan diupdate rutin melalui aplikasi mobile phone InfoBMKG.
“Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” ungkap Dwikorita.
Diharapkan masyarakat tetap meng-update informasi cuaca dari BMKG (Cuaca publik, Cuaca penerbangan dan Cuaca maritim) melalui kanal-kanal yang tersedia, baik melalui call centre 196, website www.bmkg.go.id, sosial media infoBMKG di instagram dan YouTube, serta pada aplikasi telepon pintar infoBMKG.
Disamping itu BMKG juga menghimbau masyarakat agar lebih mengenali lingkungan dan potensi bencana di lingkungan tempat tingalnya, karena salah satu upaya mitigasi sesungguhnya adalah dengan memahami cuaca dan lingkungan tempat kita tinggal, sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana hidrometeorologi yang dapat datang sewaktu-waktu.
Tidak kalah penting adalah BMKG selalu melakukan koordinasi secara Pentahelix dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, media massa dan dunia usaha terkait bencana hidrometeorologi melalui update informasi cuaca, potensi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi di wilayah bencana. Peringatan dini Cuaca juga selalu disampaikan oleh BMKG, termasuk peningkatan Sistem Koordinasi Dan Kecepatan Koordinasi antar kementrian, lembaga, pemerintah daerah, TNI/Polri, LSM serta pemuka msyarakat di daerah bencana.
Aktifitas Kegempaan Meningkat, Masyarakat Diminta Tidak Panik
Hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas gempa di Majene dan Mamuju hingga Sabtu 23 Januari 2021 pukul 11.00 WITA telah terjadi sebanyak 34 kali gempa susulan (sementara). Total gempa sejak gempa pembuka (14/1) tercatat sebanyak 43 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 7 kali.
Jika mencermati aktivitas gempa di Majene, tampak produktivitas gempa susulannya sangat rendah dan cenderung jarang terjadi gempa susulan. Namun demikian masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. BMKG tidak menginstruksikan agar pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing,” kata Deputi bidang Geofisika Muhammad Sadly.
Hasil analisis peluruhan gempa susulan, menunjukkan bahwa diperkirakan gempa susulan akan berakhir sekitar 3-4 minggu pasca gempa utama (15/1), dengan intensitas dan frekwensi yang semakin menurun.
Hasil perhitungan ini meskipun menggunakan formula dan metoda yang sahih namun bukan menjadi hitungan yang pasti akan tetapi dapat digunakan sebagai gambaran estimasi kapan gempa susulan akan berakhir.
Gempa kuat juga terjadi pada hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 19.23.08 WIB yang mengguncang Kepulauan Talaud dengan magnitude 7,0. Episenter terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT tepatnya di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Melonguane, Talaud, dengan kedalaman 119 km.
Gempa ini termasuk gempa berkekuatan besar lazimnya terjadi di zona tunjaman lempeng. Pembangkit Gempa Talaud 7,0 adalah deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi di bawah Kep. Talaud dan Miangas.
Hingga saat ini telah terjadi 18 gempa susulan (aftershocks). Gempa Talaud memiliki produktivitas gempa susulan yang rendah, hal ini karena karakteristik batuan pada Lempeng Laut Filipina sangat homogen dan elastis (ductile).
Sifat elastis pada batuan ini yang menjadikan batuan tidak rapuh, sehingga gempa susulan jarang terjadi. Gempa Talaud meskipun tidak berpotensi tsunami tetapi menimbulkan kerusakan beberapa bangunan rumah dan tempat ibadah yang tersebar di Kec. Tampan Amma, Kec. Melonguane, Kec. Beo, dan Kec. Beo Utara.
Hasil monitoring BMKG terkini terhadap aktivitas kegempaan di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan bahwa sejak awal Januari 2021 sedang mengalami peningkatan aktivitas gempa dirasakan.
Selama periode 1 hingga 22 Januari 2021 saja, BMKG mencatat gempa dirasakan sebanyak 59 kali, jumlah ini tergolong tinggi, dan hampir setiap hari terjadi gempa dirasakan. Bahkan pada 14 Januari 2021 lalu dalam sehari terjadi gempa dirasakan sebanyak 8 kali.
“Jika kita ingin mewaspadai titik-titik rawan bencana gempa dapat didasarkan pada kawasan yang diduga menjadi seismic gap, yaitu zona gempa potensial tetapi sudah sangat lama tidak terjadi gempa yang patut diwaspadai,” katanya.
Untuk kawasan seismic gap di zona sumber gempa megathrust yaitu Kep Mentawai Sumbar, Selat Sunda, Selatan Bali, Sulawesi Utara, Laut Maluku, Utara Papua, dan Laut Banda.
Sementara untuk wilayah seismic gap di zona sumber gempa Sesar Aktif adalah Sesar Lembang (Jabar) dan Sesar Matano (Sulteng), Sesar Sorong (Papua Barat) dan Sesar Segmen Aceh. Namun demikian sebaiknya selalu patut waspada untuk setiap sumber gempa yang ada karena gempa dapat terjadi kapan saja dan dapat terjadi tidak hanya di zona seismic gap saja.
Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas BMKG merekomendasikan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan kekuatan signifikan seperti lazimnya pasca terjadi gempa kuat.
Berdasarkan data gempa susulan dan analisis energi peluruhan maka diperkirakan kejadian gempa susulan akan berlangsung kurang lebih 3-4 minggu sejak kejadian gempa yang pertama.
“BMKG akan tetap memonitor dan mengupdate perkembangan gempabumi tersebut. Masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak atau rusak sebagian, dihimbau untuk tidak menempati lagi karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan yang lebih berat bahkan dapat roboh,” tambah Guswanto.
Masyarakat perlu waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu. Apalagi saat ini musim hujan yang dapat memudahkan terjadinya proses longsoran karena kondisi tanah lereng perbukitan basah dan labil, Mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969, masyarakat yang bermukim di wilayah Pesisir Majene perlu waspada jika merasakan gempa kuat agar segera menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG.
Masyarakat juga diminta tidak percaya berita bohong (hoax) untuk meninggalkan Mamuju atau kembali ke rumah masing-masing. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang tetapi waspada, serta mengikuti informasi yang bersumber dari lembaga resmi sepeti BMKG dan arahan dari BNBP/BPBD.
Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat BMKG. (LLJ).
Serang,fesbukbantennews.com (23/1/2021) – APBD 2021 pemprov Banten sebesar Rp15,5 triliun dan paling besar untuk biaya operasional mencapai Rp7,47 triliun. Bahkan sebagian dana APBD 2021 tersebut merupakan hasil pinjaman dari PT SMI. Oleh karenanya pemerintah harus transparan dan jangan dijadikan bancakan.
Aksi KMS 30 di depan KP3B ,Jumat 22/1/2021.
Demikian diungkapkan sejumlah massa pengunjukrasa dari Komunitas Soedirman 30 (KMS 30) saat berunjukrasa di depan KP3B ,Curug,kota Serang,Jumat (22/1/2021).
Dalam aksi memperingari hari lahir KMS 30 tersebut,mereka juga menyatakan,Wahidin Halim – Andika Hazrimy harus bertanggungjawab terhadap pinjaman tersebut.
Koordinator Umum KMS 30, Fikri Maswandi mengungkapkan, tepat Oktober tahun 2020 Provinsi Banten berusia ke 20 tahun. Menurutnya, usia 20 tahun itu menjadi moment penting dalam mengatur strategi pembangunan Pemprov Banten mulai dari rancangan anggaran daerah, strategi penanganan covid-19, serta taktik pemulihan ekonomi nasional.
“APBD 2021 Pemprov Banten sebesar 15,5Triliun, paling besar untuk biaya operasional mencapai Rp.7,47 triliun,” ujarnya .
Dikatakannya, banyaknya anggaran belanja secara langsung harus disertai dengan transparansi anggaran kepada masyarakat Banten, terlebih anggaran yang didapat dari hasil memohon pinjaman kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI)
“Yang jangka waktu pinjaman selama 10 tahun dengan masa tenggang 24 bulan, imbasnya yang membayar semua ini ujung-ujungnya adalah masyarakat Banten. Wh-Andhika harus bertanggung jawab atas konsekuensi yang dibuat. Jangan sampai masyarakat tersingkirkan oleh kepentingan salah satu pihak yang mencari untung untuk dirinya sendiri,” jelas Fikri.
Mereka menuding, Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy tidak mempunyai langkah pasti untuk mengembalikan perekonomian masyarakat Banten.
“Sampai saat ini, baik bantuan untuk UMKM, PKH, KPM, belum semuanya tersentuh oleh tangan Pemprov Banten. Padahal, masyarakat kecil sedang membutuhkan adanya kehadiran pemerintah Banten dalam konteks peran aktif membantu perekonomian masyarakat,” ungkapnyam
Mereka juga menilai, Wahidin-Andika tidak pernah peka dalam permasalahan yang dihadapi oleh kalangan kecil dan hanya memperbesar kepedulianya untuk orang-orang besar.
Adapun tuntutan yang disuarakan KMS 30 diantaranya;
1. Berikan transparansi APBD 2021 kepada rakyat Banten
Komitmen dalam pembrantasan korupsi di Provinsi Banten
3. Wujudkan pendidikan dan kesehatan gratis. (LLJ).
Lebak, fesbukbantennews.com (Jum’at, 22/1/2021) – Tenaga kesehatan Pemerintah Kabupaten Lebak, menyatakan belum ada satu pun masyarakat adat Baduy dinyatakan positif virus corona (Covid-19). Disebutkan bahwa masyarakat Baduy di pedalaman Lebak, Banten, terbebas dari Covid-19 karena disiplin tidak ke luar daerah.
“Kami mengapresiasi warga Baduy dapat mengendalikan Covid-19 itu,” kata Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Iton Rustandi di Lebak, Rabu (20/1).
Masyarakat Baduy lebih mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan guna mencegah penularan virus corona.
Bahkan, tetua adat setempat mengimbau masyarakat Baduy tidak boleh ke luar daerah seperti Jakarta, Tangerang dan Bogor yang menjadi daerah penyebaran Covid-19.
Selama ini, kata dia, aktivitas masyarakat Baduy lebih banyak di rumah dan ladang-ladang untuk mengembangkan pertanian.
“Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya Covid-19 agar warga Baduy mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu,” katanya menjelaskan.
Iton berkata Puskemas terus mengendalikan pandemi Covid-19 dengan membagikan ribuan masker ke permukiman masyarakat Baduy, serta melakukan penyemprotan disinfektan.
Selain itu Puskesmas mendirikan wastafel di sepanjang pintu gerbang memasuki kawasan permukiman Baduy, diperuntukkan agar pengunjung mencuci tangan sebelum masuk kawasan permukiman.
Saat ini, kata dia, di wilayah kerjanya melayani enam desa di antaranya Kanekes, Bojongmenteng, Nayagati dan Cisimeut Raya.
Jumlah kasus positif Covid-19 di wilayah kerjanya tercatat sebanyak tiga orang, namun dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
“Kasus Covid-19 yang meninggal dunia itu diduga tertular di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, karena mereka kerapkali berobat,” katanya.
Sementara itu, Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Jaro Saija mengatakan masyarakat suku Baduy harus berada di wilayahnya dan tidak boleh ke luar daerah guna mencegah penyebaran Covid-19.
Begitu juga warga Baduy yang merantau diminta untuk pulang dan sebelum masuk permukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat.
“Kami menjamin pemukiman Baduy terbebas Covid-19 dan penjagaan diberlakukan dengan ketat dan pengunjung yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy dilakukan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya menjelaskan.
Kemarin puluhan warga Baduy menggelar selamatan kampung guna mencegah malapetaka bencana termasuk pandemi Covid-19.
“Kita berharap selamatan kampung ini meminta kepada Yang Maha Kuasa diberikan keberkahan,” kata Juhedi (55), seorang warga Baduy di Lebak.
Selamatan kampung itu digelar Rabu malam di Kampung Kadu Ketug III Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar. Acara dihadiri para tetua adat dan tokoh serta warga setempat. Sumber : https://m.cnnindonesia.com/nasional/20210121122124-20-596637/hampir-setahun-pandemi-suku-baduy-nol-kasus-corona?utm_source=twitter&utm_medium=oa&utm_content=cnnindonesia&utm_campaign=cmssocmed
Serang,fesbukbantennews.com (21/1/2021)- Gubernur Banten Wahidin Halim menyerahkan bantuan pondok pesantren sebesar Rp.161,68 miliar untuk 4.042 pondok pesantren di Provinsi Banten dalam rangkaian Pembukaan Rapat Kerja II Pengurus Forum Silaturrahim Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten Masa Khidmat 2020 – 2025 di Gedung Negara Provinsi Banten Jl. Brigjen KH Syam’un No.2 Kota Serang (Selasa, 19/1/2021). Bantuan diterima secara simbolis oleh Ketua Presidium FSPP Banten 2021 KH Anang Azhari.
Gubernur Banten Serahkan Bantuan Pondok Pesantren Sebesar Rp.161,68 Miliar
Dikatakan, pada tahun ini pondok pesantren mendapatkan bantuan Rp.40 juta. Untuk pengelolaannya, diserahkan ke masing-masing pondok pesantren sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat untuk peningkatan ekonomi pondok pesantren.
‘Saya terbantu dengan pondok pesantren. Bentuk apresiasi saya, adalah memberikan bantuan semacam insentif,” ungkap Gubernur.
“Terima kasih kepada para kyai yang telah membangun pendidikan agama dan pencerahan ke masyarakat,” tambahnya.
Masih menurut Gubernur, para kyai sejak dulu membangun pondok pesantren secara swadaya hingga menjadi besar.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga memberikan bantuan operasional FSPP Provinsi Banten sebesar Rp.500 juta.
Masih menurut Gubernur, pondok pesantren memiliki peran yang sangat strategis sebagai mitra pemerintah daerah dalam pembinaan umat. Dinamika masyarakat Banten tidak terlepas dari peran ulama, tokoh masyarakat, dan pondok pesantren, bersama-sama pemerintah daerah menciptakan situasi yang aman, damai, dan kondusif.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga paparkan berbagai capaian pembangunan serta apresiasi dan anugerah atas capaian Pembangunan Provinsi Banten.
“Setelah revitalisasi Kawasan Banten Lama, Pemerintah Provinsi Banten akan dilakukan revitalisasi kawasan wisata religi Batu Qur’an dan Makam Syekh Mansyurudin di Cikaduen serta Kawasan Peziarahan Makam Syekh Asnawi Caringin di Labuan. Juga akan membangun Islamic Center, tempat para kyai bisa bertemu,” ungkap Gubernur.
Sementara itu Ketua Presidium FSPP Provinsi Banten 2021 KH. Anang Azhari mengungkapkan, penyaluran bantuan pondok pesantren berdasarkan database FSPP kabupaten/kota yang sudah diverifikasi ke lapangan.
“Sejak Gubernur Wahidin Halim menjabat, kami sudah mendapatkan bantuan tigakali. Dari Rp.20 juta, naik menjadi Rp.30 juta, dan tahun ini naik lagi menjadi Rp.40 juta,” ungkapnya.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur yang memiliki perhatian yang sangat besar terhadap pondok pesantren,” pungkas KH Azhari.(provbtn/LLJ).
Serang, fesbukbantennews.com (20/01/2021) – Wilayah Indonesia saat ini tampaknya memang sedang mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi signifikan yang guncangaannya dirasakan oleh masyarakat. Selama periode tanggal 1 hingga 20 Januari 2021 saja, BMKG sudah mencatat gempa dirasakan sebanyak 52 kali.
“Selama periode 1 hingga 20 Januari 2021, BMKG sudah mencatat sebanyak 52 kali gempa dirasakan,” kata Koordinator bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, (20/1/2021).
Jumlah ini tergolong tinggi, bayangkan sejak tanggal 1 hingga 20 Januari 2021 hampir setiap hari terjadi gempa dirasakan, kecuali hanya 2 hari saja yaitu tanggal 10 dan 17, tidak terjadi gempa yang dirasakan oleh masyarakat. Bahkan pada tanggal 14 Januari 2021 lalu di wilayah Indonesia terjadi gempa yang guncanganya dirasakan oleh masyarakat sebanyak 8 kali.
Tentu saja hal ini tidak lazim, karena dalam 20 hari saja sudah terjadi aktivitas gempa dirasakan sebanyak lebih dari 50 kali.
Sementara kalau kita menengok data jumlah aktivitas gempa dirasakan bulan Januari 2020 tercatat sebanyak 54 kali. Untuk saat ini, baru 20 hari saja jumlah gempa dirasakan sudah setara dengan jumlah gempa dirasakan selama sebulan pada Januari 2020.
Adanya femomena peningkatan aktivitas gempa ini belum dapat diketahui sebabnya. Namun demikian yang pasti gempa bumi adalah proses pelepasan energi yang terjadi secara tiba-tiba pada sumber gempa setelah mengalami akumulasi medan tegangan yang sudah berlangsung sejak lama.
Gejala meningkatnya aktivitas gempa pada waktu-waktu tertentu masih sulit diterangkan. Ada dugaan, perubahan pola tegangan global, regional, bahkan lokal tampaknya dapat menerangkan gejala ini. Tetapi mengkaji terkonsentrasinya aktivitas gempa pada kawasan dan kurun waktu tertentu saat ini sudah dapat dilakukan dengan mudah.
Namun demikian yang paling penting adalah bagaimana kita dapat mengenali dan membedakan berbagai ragam kejadian bencana gempa yang terjadi. Hal ini penting dilakukan untuk kepentingan kajian bahaya dan risiko gempa untuk tujuan mitigasi agar dapat memperkecil dampak kerusakan fisik pada bangunan dan infrastruktur serta menghindari jatuhnya korban baik manusia yang tak perlu terjadi. (RWB)
Serang, fesbukbantennews. com (20/1/2021) – Dalam sepekan terakhir sejak awal tahun 2021, sejumlah gempa bumi, banjir, hingga tanah longsor mengguncang tanah air Indonesia.
Di Banten pada Rabu, 20 Januari 2021 terjadi dua kali gempa bumi. Pertama di Bayah Kabupaten Lebak berkekuatan 3.4 magnitudo pukul 01:56:48 WIB. Kemudian gempa kedua kalinya terjadi di Sumur Kabupaten Pandeglang dengan kekuatan 3.5 magnitudo pada pukul 05:00:44 WIB di kedalaman 61 km Barat Laut.
Gempa 20 Januari 2021
Berdasarkan catatan BMKG Wilayah II Tangerang, dalam tiga minggu terakhir, kurun waktu 1- 20 Januari 2021 tercatat telah terjadi 18 kali gempa bumi atau lindu yang tidak berpotensi tsunami mengguncang Provinsi Banten.
Gempa bumi yang terjadi di sekitar Banten berkekuatan 2,5 Magnitudo hingga 3,9 Magnitudo dan tidak berpotensi tsunami.
Berikut rincian gempa yang terjadi di Banten :
Info Gempa Mag:2.6, 01-Jan-21 00:03:57 WIB, Lok:6.44 LS – 105.77 BT (10 km BaratDaya LABUAN – BANTEN), Kedlmn: 191 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:2.7, 03-Jan-21 18:59:47 WIB, Lok:7.08 LS – 106.19 BT (18 km BaratDaya BAYAH-BANTEN), Kedlmn: 15 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.0, 05-Jan-21 17:09:15 WIB, Lok:7.73 LS – 106.22 BT (88 km BaratDaya BAYAH Kabupaten Lebak BANTEN), Kedlmn: 20 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:4.3, 05-Jan-21 22:13:08 WIB, Lok:7.22 LS – 106.13 BT (34 km BaratDaya BAYAH Kabupaten Lebak BANTEN), Kedlmn: 14 Km ::BMKG, dirasakan di Kec. Surade dan Curugkembar III MMI:: BMKG
Info Gempa Mag:2.9, 08-Jan-21 01:34:12 WIB, Lok:7.71 LS – 106.20 BT (86 km BaratDaya BAYAH LEBAK BANTEN), Kedlmn: 24 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.8, 08-Jan-21 06:25:43 WIB, Lok:7.79 LS – 106.13 BT (96 km BaratDaya BAYAH LEBAK BANTEN), Kedlmn: 10 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.2, 09-Jan-21 13:02:04 WIB, Lok:6.77 LS – 105.68 BT (16 km Tenggara SUMUR PANDEGLANG BANTEN), Kedlmn: 104 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.0, 10-Jan-21 07:30:09 WIB, Lok:5.91 LS – 105.87 BT (21 km BaratLaut ANYER SERANG BANTEN), Kedlmn: 130 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.0, 10-Jan-21 15:39:05 WIB, Lok:6.69 LS – 105.43 BT (16 km BaratDaya SUMUR PANDEGLANG BANTEN), Kedlmn: 1 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.4, 11-Jan-21 06:00:20 WIB, Lok:7.66 LS – 105.95 BT (87 km BaratDaya BAYAH LEBAK BANTEN), Kedlmn: 25 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.9, 14-Jan-21 08:51:17 WIB,Lok: 8.21 LS – 105.48 BT (159 km BaratDaya MUARABINUANGEUN LEBAK BANTEN), Kedlmn: 10 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:2.9, 15-Jan-21 10:17:42 WIB, Lok:7.51 LS – 106.05 BT (68 km BaratDaya BAYAH LEBAK BANTEN), Kedlmn: 25 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.2, 15-Jan-21 09:56:02 WIB, Lok:6.51 LS – 104.82 BT (85 km BaratLaut SUMUR PANDEGLANG BANTEN), Kedlmn: 2 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.6, 16-Jan-21 00:47:53 WIB, Lok:7.59 LS – 105.97 BT (79 km BaratDaya BAYAH LEBAK BANTEN), Kedlmn: 32 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:2.5, 16-Jan-21 05:04:04 WIB, Lok:6.08 LS – 106.05 BT (4 km Tenggara CILEGON BANTEN), Kedlmn: 54 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.8, 19-Jan-21 11:46:46 WIB,Lok: 7.08 LS – 105.09 BT (71 km BaratDaya SUMUR PANDEGLANG BANTEN), Kedlmn: 9 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.4, 20-Jan-21 01:56:48 WIB, Lok:7.28 LS – 105.98 BT (49 km BaratDaya BAYAH LEBAK BANTEN), Kedlmn: 20 Km ::BMKG
Info Gempa Mag:3.5, 20-Jan-21 05:00:44 WIB, Lok:6.52 LS – 105.04 BT (61 km BaratLaut SUMUR PANDEGLANG BANTEN), Kedlmn: 37 Km ::BMKG (RWB)
Serang,fesbukbantennews.com (16/1/2021) – Perwakilan petani Sindangresmi Pandeglang, Banten mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten dalam rangka menindaklanjuti laporan yang mereka sampaikan September 2020silam. Laporan yang mereka layangkan tentang dugaan diperjualbelikannya bantuan alat mesin pertanian oleh oknum dinas dan Gapoktan (secara masif).
Petani Sindangresmi kembali Datangi Kejati Banten untuk tanyakan dugaan Penyelewengan Bantuan Alat pertanian.
Dalam paparannya Rijal korlap petani Sindangresmi menjelaskan bahwa Kajati belum juga menindaklanjuti laporan yang mereka layangkan.
“Oleh karenanya kami para petani mendatangi gedung Kajati kembali untuk mendapatkan alasan apa yang membuat Kejati begitu lamban menindaklanjuti laporan kami. Padahal,lanjut Rijal, data dan kesaksian sudah sejak lama kami berikan.
Ajat Anrian salah seorang petani menambahkan, mereka para petani kecil amat merasa dirugikan.
“Karena bantuan pemerintah dalam bentuk alsintan yang seharusnya kami dapati fisik dan manfaatnya, malah diperjualbelikan oleh oknum dinas bekerjasama dengan orang yang menamakan dirinya Gapoktan kecamatan,” ujar Ajat.
Masih di tempat yang sama, Sarbini menambahkan, dalam hal ini negara telah dirugikan karena bantuan alsintan yg begitu banyak justru melayang menjadi milik pribadi-pribadi yang membelinya.
“Per unit alsintan dalam bentuk traktor dihargai 10 – 17 juta. Bahkan ada yg dijual sampe ke luar daerah. Jumlahnya gak main-main banyak banget. Tahun 2017 saja ada kurang lebih 35 unitan. Belum lagi tahun-tahun sebelumnya dan setelahnya. Bahkan yang terkini, 1 unit komben yang harganya ratusan juta pun melayang dijual ke luar daerah (Sumatra) dengan harga puluhan juta. Kemudian jonder 2 unit pun melayang ke luar kabupaten Pandeglang. Belum lagi alat mesin pertanian jenis lainnya.
Menyedihkannya, para pelaku (cukong) sampai saat ini santai saja seperti tak berdosa. Beberapa waktu yang lalu, ada yang sudah dipanggil ke kepolisian, namun baru satu hari sudah dijemput lagi oleh camat. Kenyataan ini jelas-jelas merugikan negara dan menghambat tercapainya swasembada pangan yang merupakan salah satu program presiden RI.
Dalam audiensi siang ini para petani diterima oleh Hadi dan Humas Kejati. Pihak Kejati berjanji akan segera menindaklanjuti. Dan akan segera turun ke bawah untuk melengkapi data dan saksi.(LLJ).
Lebak ,fesbukbantennews.com (17/1/2021) – Ikatan Keluarga Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (IKA-ITS) Provinsi Banten menghibahkan 47 tablet, 47 nomor perdana dan 47 sanitizer kepada SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger Kabupaten Lebak, Sabtu (16/1). Hibah ini bertujuan membantu siswa-siswi untuk belajar dalam jaringan (Daring) atau lebih dikenal dengan sebutan belajar online.
Penyerahan Tablet untuk siswa SD di dekat Kawasan Baduy dari IKA ITS
“Panjangnya masa pandemik menyebabkan proses belajar-mengajar bergantung pada internet atau online. Sistem ini menyebabkan siswa membutuhkan peralatan tambahan seperti HP, tablet, laptop atau PC. Sayangnya tidak semua siswa memiliki alat itu. Karenanya, kami dari IKA ITS berusaha membantu kondisi ini dengan menghibahan beberapa tablet sekaligus nomor perdana untuk siswa,” kata David Rahadian, Ketua DPW IKA-ITS Provinsi Banten.
Donasi Gawai Gotong Royong ini merupakan program IKA-ITS nasional. Selain di Banten, hibah juga dilaksanakan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Banten, lokasi hibah dilaksanakan di Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak.
“SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger terletak di sebelah tanah ulayat Baduy. Informasi yang kami dapatkan, sebagian besar siswa berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Sehingga tidak semua siswa mempunyai gadget untuk belajar online. Mudah-mudahan bantuan gadget yang tidak seberapa banyak ini dapat membantu mereka,” ujar David.
Kepala Sekolah SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger Usen Suhendar menyatakan, siswanya berjumlah 198 orang. Ditangani oleh 10 guru yang terdiri dari 3 PNS dan 7 honorer (GTK).
“Kami mengucapkan sangat-sangat terima kasih atas perhatian IKA-ITS. Selama massa pandemik ini, SD Negeri Bojong Menteng 2 menggunakan dua metoda belajar. Untuk kelas 4, 5 dan 6 menggunakan metoda daring atau online. Sedangkan untuk kelas 1, 2 dan 3 menggunakan metoda guru mendatangi siswa,” kata Usen Suhendar.
Siswa-siswa SDN Bojong Menteng 2 berasal dari 5 kampung di sekitarnya. Sehingga dapat dibentuk 5 kelompok belajar. Secara bergantian, guru mendatangi 5 kelompok belajar itu.
Hadir dalam acara serah-terima hibah tablet itu, Kabid SD Dindik Kabupaten Lebak Maman Suryana, Ketua PGRI Kecamatan Leuwidamar dan beberapa kepala sekolah di Leuwidamar. Sementara dari IKA-ITS Banten diwakili oleh Ketua David Rahadian dari CEO PT Krakatau Argo Logistic, Herwan Febriyadi dari ASN LPMP Lebak, Jimmy SHP Sitanggang dari ASN Distamben Banten, dan Ucu NA Jauhar dari IeSPA Banten. (g/LLJ).
Serang,fesbukbantennews.ccm (18/1/2021) – Pengurus Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam Banten (PW.Hima Persis Banten), periode 2020-2022, resmi dilantik , Minggu 17 Januari 2021 di Aula TB Suwandi, pendopo Kabupaten Serang.
Pelantikan PW Hima Persis.
Dengan mengusung tagline kolaborasi karya kita, pelantikan tersebut diapresiasi oleh sekertaris jendral Pimpinan Pusat Hima Persis Ceceng khoilullah yang hadir untuk melantik.
cengkho sapaan akrabnya mengungkapkan tagline ini adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh kader Hima Persis di Banten ini.
” Kolaborasi dalam menjalankan roda organisasi adalah suatu keharusan, dan ke harmonisan di dalam tubuh pengurus nya harus tetap dijaga” sampai Cengkho dalam sambutanya
Hilal Hizbuloh Alfath, ketua PW.Hima Persis Banten periode 2020-2022 menegaskan bahwa Dengan semangat kolaborasi dan kontribusi bersama yang bernafaskan daya kritis, maka tagline ini muncul. Kontribusi terwujud melalui karya yang dihasilkan dan kebersamaan tersimbolkan melalui kata kita. Kolaborasi merupakan milik semua orang, bukan kami, atau kalian, melainkan kita. Dari sinilah tagline ini dirasa cukup mewakili PW.Hima Persis Banten periode 2020-2022.
“Tagline ini adalah semangat perjuangan baru PW.Hima Persis Banten dalam melaksanakan berbagai program kerja kedepanya” tegas Hilal dalam orasi ilmiah nya.(LLJ)