Pandeglang,fesbukbantennews.com (24/10/2016) – Kewajiban mahasiswa adalah menjadi mahasiswa yang seutuhnya, merdeka, berpikir rasional, berpengetahuan luas, dan bisa membaca lingkungan-lingkungan yang disekitarnya.

Prosesi pengabdian merupakan transformasi nilai, insan akademis, pencipta dan pengabdi dalam mengaktualisasikan semangat Tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian). Dan Universitas Mathlau’ul Anwar Banten yang notabenenya perguruan tinggi islam, memiliki ciri khasnya sendiri yang dikenal Catur Dharma perguruan tinggi yang ditambah dengan keislaman, selain pendidikan, penelitian, pengabdian. Sehingga, mahasiswa UNMA BANTEN diharapkan memiliki nilai-nilai teologis yang kuat sebagai dasar prilaku dan sikap mengabdi yang bisa memberikan kontribusi besar kepada umat.
Menjadi mahasiswa, sejatinya tidak hanya duduk manis, mendengarkan apa yang dikatakan dosen di dalam kelas, diskusi dan turun ke jalan, tetapi juga kita dituntut untuk memberikan solusi kongkret dalam meretas kejumudan yang ada dilingkungan masyarakat.
Dengan banyaknya anak-anak usia sekolah dikampung Cipicung Desa Karyasari, kecamatan Cikedal yang menjadi salah satu kampung binaan LP3M Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Para mahasiswa yang mengikuti program pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat kampung pengabdian berjumlah 27 orang yang terdiri dari beberapa fakultas diantaranya Fakultas Agama,fakultas FKIP,FISIF, dan Ekonomi. Upaya untuk merubah paradigma ekonomi, dan pendidikan, para mahasiswa yang mengikuti program kampung pengabdian dituntut untuk menjalankan program jangka pendek dan jangka panjang, Adapun untuk program jangka pendek diantaranya memberikan motivasi pendidikan yang dikemas dalam bentuk kegiatan yang konstruktif kepada generasi muda seperti pelatihan berbicara bahasa inggris,arab, yang disesuiakan dengan lingkungan sehari-hari, cerdas cermat,berlatih berbicara menyampaikan pesan-pesan dengan metode ceramah, dan kajian-kajian alam yang terjadi sesuai kultural masyarakat setempat.
Ahmad Syafaat mahasiswa fakultas agama prodi Akhwal As-syaksiyah selaku ketua kelompok mengatakan gerakan-gerakan intelektualitas ini dilakukan setiap hari setelah Ashar di Majlis ta’lim yang sekaligus menjadi posko POSDAYA Al-furqan kampung Cipicung RW 05 Karyasari Cikedal, Pandeglang. Kegiatan ini pula sebagai senjata yang ampuh untuk menstimulus menuju perubahan dan perbaikan.
“Langkah-langkah ini juga sudah dimulai sejak tanggal 10 oktober 2016 hingga sampai sekarang tetap berjalan secara istiqomah. Selama kurang lebih satu tahun, dengan adanya program yang cukup lama ini melatih para mahasiswa istiqomah dalam kebaikan dan menjadi agent pembaharu di masyarakat yang nantinya menjadi bekal dikemudian hari pastinya akan kembali ke kampungnya masing-masing serta kegiatan ini dikuti anak-anak sekolah yang duduk dibangku Sekolah Dasar, SMP/sederajat,bahkan SMA, ” ujar Syafaat.
Rizqi Aulia sebagai Duta Kampus UNMA BANTEN juga menambahkan program kampung pengabdian ini sebagai ladang beramal yang tidak hanya untuk mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti program ini saja.
“kami juga memberikan kesempatan kepada para elemen kampus seperti Unit Kegiatan Kampus (UKM) yang ingin berpartisipasi dalam program ini,”terang Rizki.
Rizqi juga mengungkapkan, sementara ini baru ada UKM PIK-M yang sudah survei ke lokasi yang rencananya akan membina anggota PIK-Remaja kampung cipicung yang kebetulan sudah terbentuk tahun 2014, kami akan menggerakan kembali para remaja bersama UKM PIK-M UNMA BANTEN.
“Posdaya Al-furqan ini dibentuk oleh kelompok KKN UNMA BANTEN tahun 2014,” terang Rizki.
Sementara itu,Ketua posdaya Al-furqan bapak Nana Sargana mengatakan kegiatan ini merupakan awal dari kemajuan kampung cipicung yang didampingi oleh para mahasiswa UNMA BANTEN yang mengedepankan generasi muda untuk terus berjuang dan memupuk mental anak-anak dalam membangun masyarakat.
“langkah ini juga hal yang kongkrit agar anak-anak bisa mengoptimalkan waktu sebaik mungkin dengan hal-hal yang positif. Saya juga sangat apresiasi sekali dengan kegiatan mahasiswa ini walaupun ini jangka pendek setidaknya menjadi tolak ukur dalam melihat semSangat belajar generasi muda, “kata Nana.
Dengan adanya prosesi pengabdian antara mahasiswa dan masyarakat, lanjut Nan, antara ulama dan umara,antara siswa dan mahasiswa bisa menyatu membangun nilai-nilai kebersamaan yang menjadi kekuatan besar melakukan perubahan-perubahan yang positif.
“tentunya dapat memberikan keharmonisan masyarakat dan pelita bagi umat,” tukas Nana.(LLJ).
Kiriman: Rijal