Serang,fesbukbantennews.com (11/7/2016) – Memasuki hari pertama kerja setelah cuti bersama dan libur lebaran Idul Fitri, Gubernur Banten Rano Karno langsung tancap gas melaksanakan kegiataan-kegiataanya. Senin (11/07/2016) pagi, Gubernur Banten Rano Karno dan Sekda Banten Ranta Suharta mengawali kegiataanya dengan melakukan rapat terbatas di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten bersama sejumlah kepala SKPD dilingkungan Pemprov Banten. Gubernur membahas seputar progress pembangunan tol Serang-Panimbang, Waduk Karian dan Sindangheula, pembangunan kota Satelit Maja, rencana pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu dan terminal agroindustri. Gubernur juga mendengarkan laporan dari beberapa Kepala SKPD terkait arus mudik dan balik lebaran di Provinsi Banten dan kehadiran pegawai.

“Saya sudah dapat laporan dari Kepala BKD, ternyata kehadiran pegawai mencapai 95 persen. Ini akan segera kita laporkan itu ke Kemen-PAN. Ini diluar dugaan, kira saya Cuma 80 persen, ternyata diatas 90 persen pegawai sudah hadir,” kata Gubernur.
Gubernur mengatakan, para ASN yang bolos bekerja atau tanpa keterangan tentunya akan dikenakan sanksi, namun sanksi tersebut disesuaikan dengan tingkat kesalahan ASN tersebut.
“Sanksi tetap harus dijalankan sesuai peraturan yang ada di BKD. Kita juga kasih toleransi kepada pegawai Dinkes, Dishub dan SKPD yang saat hari raya tetap bekerja,” jelas Gubernur.
Gubernur menyatakan, momen hari Raya Idul Fitri ini memacu semangat dirinya untuk meningkatkan pembangunan di provinsi banten untuk lebih baik lagi.
“Rencananya Pak Presiden akan kembali berkunjung ke banten menghadiri gerakan masyarakat hidup sehat, beliau sekalian ingin tahu suku baduy dan sekalian kita minta untuk meresmikan pabrik semen Merah Putih di Bayah. Nah pada momen ini akan kita sampaikan juga progres pembangunan tol Serang-Panimbang, rencana pembangunan TPST dan terminal agroindustri,” ucap Gubernur saat melaksanakan rapat di ruang Bappeda.
Gubernur menambahkan, pembangunan yang selama ini sedang dan akan dilakukan di banten semata-mata demi untuk kesejahteraan masyarakat banten, pasalnya saat ini disparitas pembangunan antara utara dan selatan masih sangat terlihat.
“Disparitas sangat terlihat antara utara dan selatan saat kita melewati tol Cikupa. Makanya saya fokus bangun wilayah selatan, tentunya tanpa mengesampingkan wilayah utara. Program-program kita juga harus sinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota. ” tambah Gubernur didampingi Sekda Banten Ranta Suharta.
Setelah menggelar rapat, Gubernur Banten langsung melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten. Gubernur ingin memastikan pelayanan publik di rumah sakit tersebut tetap optimal meski di hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran.
Namun sebelum sidak ke RSUD Banten, Gubernur sempat mengecek kondisi proyek betonisasi jalan Palima-Pakupatan dan tampak menanyakan beberapa pertanyaan terkait ketebalan betonisasi yang baru dikerjakan satu ruas saja kepada Kepala DBMTR Hadi Purnomo. Selang beberapa menit Gubernur menuju RSUD Banten.
Kepada Direktur RSUD Banten drg. Dwi Hesti Hendarti, Gubernur menanyakan terkait progres pembangunan ruang bedah RSUD Banten. Bangunan yang baru hanya terlihat tulang rangka beton bangunan tersebut masih terlihat hanya sebatas rangka inti bangunan yang belum beratap. Setelah itu, Gubernur bersama Sekda meninjau ruang istalasi hemodialisa dan beberapa ruang perawatan.
Setelah melakukan sidak di RSUD Banten, Gubernur meninjau pos jaga perlintasan kereta api di Sumur Pecung, Kota Serang. Gubernur pada kesempatan ini memberikan bingkisan kepada penjaga pintu rel kereta sebagai rasa terima kasih atas dedikasi selama bertugas.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Syamsi menambahkan, berdasarkan laporan absensi dari setiap SKPD dilingkungan Pemprov Banten, pihaknya meneybutkan tingkat kehadiran pegawai dihari pertamam masuk kerja setelah libur lebaran cukup baik, namun masih ada beberapa pegawai Pemprov Banten yang masih cuti. Mereka beralasan karena ada keperluan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan.
“Kalau yang cuti ada. Tapi angkanya tidak lebih dari lima orang. Mereka sudah dari jauh hari mengajukan cuti karena ada keperluan keluarga,” tuturnya
Ia memastikan jika ada pegawai yang mangkir kerja alias bolos di hari pertama, pihaknya siap memberikan sanksi. “Kalau hanya tidak ikut apel kita tidak sanksi. Tapi kalau sampai tidak masuk di hari pertama kita akan sanksi, setidak-tidaknya ada teguran tertulis,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Banten Revri Aroes menyebutkan, selama arus mudik dan arus balik lebaran, pihaknya sudah menerjunkan ratusan personil untuk memantau pelaksanaan tersebut.
“Kita sudh bekerja dari H-10 sampai hari ini. Berdasarkan hasil pantauan kami dilapangan, terjadi kenaikan arus penumpang dipelabuhan merak, baik pejalan kaki, kendaraan roda dua dan roda empat dibandingkan dengan tahun 2015 lalu. Kenaikan ini juga terjadi di arus mudik lewat udara,” sebutnya.
“Sebelumnya kita juga sudah cek tarif angkutan, tes narkoba bagi awak angkutan dan tes kelayakan armada. Kita juga sudah menerima laporan dari pihak kepolisian dan Jasa Raharja, bahwa angka kecelakaan selama arus mudik dan liburan lebaran tidak terlalu signifikan, namun jumlah korban mencapai 114 orang mengalami luka-luka dan meninggal 10 orang,” tambahnya.(hmsBtn/bukanADV/LLJ)