Serang,fesbukbantennews.com (4/1/2016) – Jumlah warga miskin di provinsi Banten dibawah kepemimpinan Rano Karno pada tahun 2015 bertambah 4148 jiwa.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi menyebutkan, pada bulan September 2014, jumlah penduduk miskin sebanyak 649,19 ribu jiwa, sedangkan Banten di pimpin Rano Karno atau di periode yang sama pada tahun 2015 sebanyak 690,67 ribu jiwa atau meningkat 4148 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, secara garis besar penyebab peningkatan jumlah angka yang berada pada garis kemiskinan yaitu karena meningkatnya harga komoditi makanan dan komoditi non makanan.
“Lima komoditi makanan penyumbang terbesar garis kemiskinan di daerah perkotaan yaitu beras sebesar 18,09 persen, rokok kretek filter sebanyak 11,78 persen, telur ayam ras sebanyak 3,55 persen, daging ayam ras sebesar 3,06 persen, dan terakhir mie instan sebesar 3,91 persen,” kata Suhaimi di Kantor BPS Banten. Senin (4/1/2015)
Untuk komiditi makanan penyumbang terbesar terhadap garis kemiskinan yang berada di daerah perdesaan, lanjut Syech, yaitu, beras sebesar 30,09 persen, rokok kretek filter sebesar 8,73 persen, telur ayam ras sebesar 3,32 persen, kopi bubuk dan kopi instan sebanyak 2,81 persen, dan mie instan sebanyak 2,73 persen.
Sementara komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan terbesar untuk garis kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan adalah biaya perumahan, sebesar 10,54 persen, bensin sebesar 3,78 persen, listrik 2,83 persen, pendidikan 2,54 persen.
“Untuk komoditi kelima terdapat perbedaan antara perdesaan dan perkotaan. Di perkotaan komoditi terakhir penyumbang terbesar garis kemiskinan yaitu angkutan sebesar 1,39 persen, sedangkan di perdesaan adalah kayu bakar sebesar 1,06 persen,” tukas Syech.(LLJ)
Tinggalkan Balasan