Divonis Hidrosefalus, Nia Ramadani Butuh Bantuan Dana untuk Berobat

Serang,fesbukbantennews.com (28/12/2015) – Perasaan sedih dan bingung mungkin itu yang dirasakan Narsih (25 tahun) warga Kampung Ciwangen pasir RT/RW 03/04, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang. Bagaimana tidak, sudah dua bulan terakhir ini buah hatinya Nia Ramadani berusia enam bulan divonis menderita penyakit Hidrosefalus yang semakin hari membesar pada bagian kepala bayi tersebut.

Nia Ramadani (6 bulan) penderita hidrosefalus, warga Jawilan,Kabupaten serang.
Nia Ramadani (6 bulan) penderita hidrosefalus, warga Jawilan,Kabupaten serang.

Bagi orangtua, tentunya mempunyai semangat untuk kesembuhan buah hatinya. Namun apalah daya, Narsih tak mempunyai uang untuk terus mengobati buah hatinya. Mirisnya, sejak Narsih mengandung tiga bulan Nia, sudah bercerai dengan sang suami Johari (30 tahun) yang saat ini tak tahu dimana keberadaannya.

Narsih, yang hingga kini masih menumpang di kediaman orangtuanya pun seorang janda sangat berharap adanya seorang darmawan untuk membantu membiayai pengobatan guna kesembuhan buah hatinya.

“Sudah dua bulan anak saya kepalanya terus membesar, yang kata pihak Puskesmas Jawilan anak saya menderita Hidrosefalus. Saya ingin membawa anak ke rumah sakit, tapi apalah daya saya tidak punya uang karena saya nganggur tidak bekerja,” ujar Narsih saat ditemui di kediaman orangtuanya pekan kemarin.

Dengan meneteskan air mata, Narsih mengaku sudah berusaha mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya setelah bercerai dengan suaminya. Namun, hingga kini pekerjaan pun belum ia dapatkan.

“Saya sudah bercerai dengan suami, saya yang tanggung semua kebutuhan anak saya ini, di balik ketidakmampuan saya, dan sayapun sudah berusaha untuk cari pekerjaan biar bisa mengobati anak saya, tapi sampai sekarang masih belum dapat pekerjaan,” lirihnya.

Dengan menggunakan tangan terus mengusap air matanya, besar harapan Narsih adanya bantuan dari seorang darmawan ataupun pemerintah daerah untuk membantu pengobatan buah hatinya. Mengingat, kondisi kepala Nia Ramadani semakin hari semakin membesar akibat cairan yang menggumpal.

“Saya sangat butuh uang untuk pengobatan anak saya,”ujar Narsih dengan suara beratnya. Karenanya, hingga kini belum ada yang memberikan bantuan. “Untuk makan setiap hari saja saya bingung, sedangkan orangtua saya juga seorang janda,” tutur Narsih.(mudhof/LLJ)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *