Di TPS 7 Ciruas, Tatu Kalah

Serang,fesbukbantennews.com (9/12/2015) – Pasangan Ratu Tatu Chasanan dan Panji Tirtayasa kalah perolehan suara oleh kompetitornya Syarif Madzkurullah dan Aep Syaefullah dalam penghitungan suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab Serang di TPS 7 Kelurahan Citeureup Kampung Ciruas Pasar, kecamatan Ciruas,Kabupaten Serang, Rabu (9/12/2015).

Petugas TPS sedang menghitung ulang perolehan suara di TPS 7, Citereup, Ciruas,kabupaten Serang.(LLJ)
Petugas TPS sedang menghitung ulang perolehan suara di TPS 7, Citereup, Ciruas,kabupaten Serang.(LLJ)

Dalam penghitungan surat suara di TPS 7 tatu dengan nomor urut 1 memperoleh suara 95 suara sementara pasangan nomor urut syarif dan aep mampu meraih suara 122 dan yang tidak sah berjumlah 15.

Pantauan di lokasi daftar pemilih tetap di tps ini terdapat 562, yang menyalurkan hak pilihnya 228 ditambah DPTB atau pemilih yang menggunakan KTP 4 orang. jadi jumlah total 332 yang menyalurkan hak suaranya di TPS 7 tersebut.

Direktur eksekutif Masyarakat Transparansi (Mata) Banten mengungkapkan meski bukan perolehan suara akhir tapi perhitungan di TPS yang mengalahkan suara Tatu adalah bentuk protes warga terhadap kepemimpinan Tatu, dimana domansi rezim dan kasus korupsi yang melibatkan keluarga menimbulkan menurunnya kepercayaan publik terhadap kehadiran dinasti.

“Saya kira ini bentuk protes warga yang legal terhadap dinasti atut yang muncul hampir disemua daerah yabg mengikuti Pilkada. Kekalahan tatu dalam penghitungan suara di TPS adalah bentuk kemajuan masyarakat dalam menentukan sikap politik,” ujar direktur eksekutif Mata Banten Fuaduddin Bagas, Rabu (9/12/2015).

Menurut Bagas kemenangan pasangan nomor urut 2 yang awalnya di asumsikan oleh publik sebagai pasangan “bonenka” mampu memunculkan jawaban publik tersendiri, bahwa masyarakat sudah jenuh dengan kepemimpinan status quo.

Selain kekalahan tatu dalam penghitungan di TPS, rendahnya partispasi publik dalam memilih juga dikarenakan minimnya pilihan masyarakat dalam mementukan pilihan. Sebab calon yang ada di kabupaten serang hanya dua sehingga masyarakat sulit menentukan pilihanya.

“Saya kira ketidak hadiran masyarakat di TPs karena minimnya pilihan mereka. Sehingga warga tidak bisa menentukan pilihannya,” ujarnya.(LLJ)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *