LMND Untirta : Hargai Pahlawan Seharusnya Pemerintah Dahulukan Kepentingan Rakyat

Serang,fesbukbantennews.com (10/11/2015) – Mengenang pahlawan, seharusnya pemerintah mendahulukan kepentingan rakyatnya. Sebaggaiman dahulu para pahlawan berjuang untuk negara dan rakyat.

LMND Untirta.
LMND Untirta.

Namun pada kenyataannya, rakyat Indonesia banyak yang terhisap, terjajah, serta tertindas melalui sistem kapitalisme dengan menjual aset-aset Negara kepada pihak investasi asing, neoliberalisme (pasar bebas) telah membuat subsidi kebutuhan mendasar rakyat dicabut dan membuat keteragantungan Negara ini kepada Negara lain yang sama sekali tidak menguntungkan kepentingan Nasional Indonesia.

Demikian disampaikan LMND UNTIRTA melalui rilisnya kepada FBN, Selasa (10/11/2015).

Inilah pernyataan lengkap LMND UNTIRTA:

Hari Pahlawan yang tiap tahunya jatuh pada tanggal 10 November sudah kental dengan adanya budaya peringatan-peringatan upacara bagi Pemerintah Indonesia maupun kepala daerah yang ada di Republik Indonesia tercinta ini, ada pula tindakan dari beberapa elemen rakyat seperti para pemuda, mahasiswa, pelajar serta lainya baik dengan aksi unjuk rasa maupun aksi-aksi tindakan nyata yang mungkin tujuanya adalah mengingatkan kepada khalayak masyarakat luas akan pentingnya jasa para pahlawan sejak masa penjajahan kolonial Belanda maupun Fasisme Jepang di Indonesia, namun yang penting harus kita ketahui dan pahami bahwa pada sejarah Indonesia mengalami masa penjajahan, kondisi kedaulatan bangsa ini mengalami dinamika yang sangat tidak menguntungkan bagi rakyat Indonesia melalui penetapan sistem politik etis, tanam paksa maupun sistem lainya, yang membuat rakyat Indonesia harus memperjuangkan kedaulatanya di atas tanahnya sendiri, dengan keringat, tumpah darah, rasa cemas meninggalkan keluarga mengantarkan mereka menjadi sosok yang disebut dengan Pahlawan ialah meperjuangkan kepentingan rakyat pribumi yang terjajah hingga akhirnya Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Pada hari ini melihat kenyataan objektif rakyat Indonesia banyak yang terhisap, terjajah, serta tertindas melalui sistem kapitalisme dengan menjual aset-aset Negara kepada pihak investasi asing, neoliberalisme (pasar bebas) telah membuat subsidi kebutuhan mendasar rakyat dicabut dan membuat keteragantungan Negara ini kepada Negara lain yang sama sekali tidak menguntungkan kepentingan Nasional Indonesia, itulah sebabnya mahasiswa Serang-Banten yang tergabung dalam Eksekutif Komisariat Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi UNTIRTA (EKom LMND UNTIRTA) menganggap saat ini Negara sudah tidak lagi berpihak kepada rakyatnya untuk menciptakan kesejahteraan seperti yang tertuang dalam sila-sila Pancasila serta tiap Pasal dalam UUD 1945, maka EKom LMND UNTIRTA menganggap semangat mengusir sistem penajajahan yang benar-benar menindas rakyat dan kepentingan Nasional melalui Peringatan Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada hari ini bukan hanya sekedar memperingatinya dengan upacara-upacara maupun refleksi melalui aksi unjuk rasa yang sekedar seremonial saja, tetapi EKom LMND UNTIRTA lebih menyorotinya dengan pendorongan kepada Pemerintah Indonesia serta Legislatif Pusat sampai Daerah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada Kepentingan Rakyat Indonesia yang saat ini mengalami penindasan serta penghisapan bagi kalangan Petani, Buruh, Nelayan, Kaum Miskin perkotaan dan di desa serta kalangan siswa sampai mahasiswa, untuk mengingatkan lagi bahwa Pahlawan Indonesia pada saat masa Kolonial Belanda dan Penajajahan di atas Jepang itu adalah ingin mengusir penjajah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera demi Kemerdekaan Sejati Bangsa Indonesia.

Maka Pernyataan Sikap EKom LMND Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
(EKom LMND UNTIRTA) sebagai solusi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah :
Nasionalisasi Aset Asing untuk pengelolaanya kepada Nasional Indonesia
Hapus Utang Luar Negeri yang menciptakan Ketergantungan Negara Indonesia kepada Negara Asing.
Bangun Industrialisasi Nasional agar Indonesia mampu mandiri secara Ekonomi.
Serta Cabut Undang-Undang yang tidak berpihak kepada kepentingan Rakyat.(LLJ)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *