Pandeglang,fesbukbantennews.com (22/7/2015) – Dua penambang liar Dulbari (35) dan Dulyati (50) , tewas tewas tertimbun longsoran tanah, batu di penambangan liar di Kampung Lebakseureuh, Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karangtangjung, Kabupaten Pandeglang, Rabu (22/7) sore sekira pukul 15.15 WIB.

Selain dua penambang liar yang tewas, juga terdapat korban lainnya Suherman (45) yang mengalami luka berat.
Korban meninggal dunia Dulbari dan Dulyadi tertimbun material tanah, batuan dan mobil pickup sedalam sekitar 20 centimeter sampai 50 centimeter.
Sementara korban Suherman luka berat yang juga ikut tertimbun langsung dilarikan ke RSU Berkah untuk mendapatkan perawatan intensif.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), ketiga korban yang merupakan penambang galian batu milik HB tengah melakukan aktivitas menggali batu seperti biasa. Namun diduga karena kontur tanah serta tebing labil akhirnya longsor dan menimbun ketiganya. Pada saat kejadian cuaca sedang cerah dan tidak terjadi angin kencang. Proses penggalian batu dilakukan secara tradisional dan tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai prosedur penambangan.
“Sudah biasa menggali batu di sini, biasanya tidak pernah kejadian seperti ini. Ini baru pertama kali,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Proses evakuasi yang dilakukan polisi, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan warga setempat berlangsung cukup sulit. Hal itu terjadi karena timbunan yang cukup tebal serta labilnya tebing yang dikhawatirkan akan kembali roboh. Selain itu juga keberadaan ratusan warga yang ingin melihat lebih dekat kejadian menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi.
Akhirnya setelah lebih 30 menit melakukan penggalian dengan cangkul dan alat seadanya, tim berhasil mengangkat satu korban yang bernama Dulbari sekira pukul 16.05 WIB.
Mayat korban lantas dibungkus dan diangkut mobil BPBD untuk dilarikan ke RSU Berkah. Selanjutnya mayat korban akan diidentifikasi guna penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian.
Selanjutnya korban tewas lainnya Dulyati juga berhasil diangkat sekitar pukul 17.00 WIB. Korban kedua juga dilarikan ke RSU Berkah untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Di lokasi kejadian, Kapolres Pandeglang AKBP Widiatmoko mengatakan, kejadian ini tentu bukan karena bencana alam tetapi lebih pada kelalaian manusia.
Ia menjelaskan kronologis peristiwa terjadi saat korban tengah menggali batu dan tiba-tiba batu seukuran rumah jatuh menimpa korban dan mobil pickup.
Akibat kejadian itu dua penambang batu tewas di TKP dan satu lainnya mengalami luka berat dan harus dirawat di rumah sakit.
“Ini kelalaian pemilik galian batu, sebab tadi dicek galian ini tidak ada izin galian C. Langkah selanjutnya kita tertibkan dan menyelidiki kasus ini hingga tuntas,” ujar Kapolres didampingi Kapolsek Cadasari AKP Firdaus Alkautsar dan Danramil Cadasari Kapten Dede R.
Oleh karena itu, tegasnya, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati TKP. Bahkan polisi sudah memasang police line di sekitar TKP.
“Warga jangan mendekat ke TKP, kita polisi dan TNI menjaga keselamatan warga. Kami mengimbau untuk tidak mendekati TKP dulu,” himbaunya.
Di tempat yang sama Camat Karangtanjung Iin Mulyanadi mengatakan, galian batu tersebut tidak memiliki izin.
“Tidak ada izin, saya juga tidak tahu ini galian milik siapa. Selama enam bulan tugas di sini (Karangtanjung, red) baru ini saya ke lokasi, biasanya hanya ke perkampungnya,” kata Iin.(arla/LLJ)
Tinggalkan Balasan