Aksi Tuntut Jokowi-JK Turun Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Baku Hantam

Serang,fesbukbantennews (31/3/2015) – Puluhan massa dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjukrasa di depan gerbang pendopo gubernur lama Alun-alun Kota Serang berujung ricuh, Selasa 31 Maret 2015. Selain ricuh, mereka juga sempat baku hantam dengan petugas dari Mapolres Serang yang berjaga jalannya aksi.

Aksi PMII di Pendopo lamaa Gubernur Banten ricuh.(mudhof)
Aksi PMII di Pendopo lamaa Gubernur Banten ricuh.(mudhof)

Pantauan Fbn,massa tiba sekira pukul 09:30 WIB dengan melakukan longmarch dari depan kampus IAIN Ciceri Kota Serang menuju pendopo lama. Mereka pun dengan membawa sepanduk bertuliskan turunkan Jokowi-JK, dan sejumlah bendera.

Awalnya, aksi berjalan damai massa pun melakukan orasi secara bergantian. Aksi memanas, ketika mahasiswa memaksa untuk masuk areal pendopo lama tersebut namun terhalang petugas kepolisian.

Massa pun bersikeras memaksa untuk masuk, aksi saling dorong pun terjadi. Namun, lantaran para mahasiswa terus memaksa akhirnya petugas pun bertindak mendorong para mahasiswa. Sejumlah mahasiswa pun terjatuh, sempat terjadi saling baku hantam. Salah satu mahasiswa pun menjadi bulan-bulanan petugas. Beruntung salah satu petugas Intel Mapolres Serang bertindak cepat mengamankan mahasiswa tersebut.

Akhirnya, mahasiswa pun menarik mundur dan membubarkan diri kembali melakukan longmart. Aksi dilanjutkan di perempatan Ciceri Kota Serang.

Koordinator aksi PMII, Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten,  Endang Saipul mengatakan aksi menuntut Jokowi dan JK tuturn dari jabatannya sebgaia Presiden dan Wakil Presiden.

Pasalnya, pada 28 Maret 2015 tepatnya pukul 00:00 WIB, Pemeirnatah telah menaikkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar.“Hal ini sungguh membuat rakyat kecil semakin kesal dengan ulah pemerintah yang seolah-olah yang membuat ketetapan mencle-mencle, yang pada akhirnya masyarakat bingung,”kata Endang dalam orasinya.

Karenanya, kata dia, kenaikan harga BBM pemicu kegiatan ekonomi menjadi naik. Secara ototmatis, BBM naik harag kebutuhan rumah tangga pun mengalami kenaikan.

Langkah pemerintah, sebut Endang, menaikan harag BBM juga seperti berorientasi pada pedagang pemerintah. Seharusnya sadar bahwa seorang negarawan  orientasinya bukan keuntungan, tapi mensejahterana masyarakat.

“Untuk itu, atas PMII dan masyarakat mendesak turunkan harga BBM atau kami turunkan Jokowi-JK dari jabatannya. Pemerintah harus mengoptimalkan pundi-pundi keuangan negara seperti BUMN prefot dan lainnya,”tegas Endang.

“Pemerintah juga harus bertanggung jawab atas kesengsaraan masyarakat dengan membuat program baru pengganti dan dicabutnya subsidid BBM,”tandas Endang.(mudhof/LLJ)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *