Workshop Manajemen Media Komunitas; Mencetak Pionir Media Serang

0
171

Serang,fesbukbantennews.com (11/5/2017) – Membangun media massa memang mudah, tapi mempertahankan dan mengembangkannya, itu baru benar-benar pekerjaan yang sulit. “Apalagi sebuah media komunitas itu lebih sulit lagi  menjaga agar tetap hadir,” jelas Fathuri SR, narasumber Workshop Manajemen Media Komunitas, yang diselenggarakan MediaLink dan Riung Hijau di Serang, 9-10 Mei 2017.

Peserta Pelatihan Jurnalistik Riung Hijau dan media link.(anton)

 

Namun kehadiran media komunitas wajib ada di tengah gempuran media mainstream dan social media yang semakin menggurita. Karena itulah workshop mengenai Manajemen Media Komunitas menjadi penting.

 

Workshop ini diikuti oleh mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Serang Banten, Universitas Tirtayasa, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Serang, dan dari perwakilan pemuda dari berbagai wilayah di Serang.

 

Focus dalam kegiatan ini bagaimana pemuda dan mahasiswa bisa melahirkan media yang bisa menyuarakan kepedulian mereka akan menjaga lingkungan. Sebab isu lingkungan ini nyatanya sering diabaikan banyak pihak. Padahal kondisi lingkungan, misalnya Sungai Ciujung, butuh perhatian. Jika semua lalai, yang rugi adalah semua warga, bahkan termasuk anak cucu nanti.

 

Abdurrahman, illustrator dan komikus, yang juga menjadi salah satu narasumber workshop menegaskan, membuat media adalah kerja cerdas dan seni. “Tulisan bagus dan bernas tidak akan dibaca orang jika tidak ditata, ditampilkan dengan indah dan enak dilihat,” tegas Rahman, demikian biasa ia dipanggil.

 

Meski bentuknya media komunitas, penampilan yang ciamik dan indah di mata tetap dibutuhkan.

Selain soal penampilan, hal yang prinsip dan utama adalah manajemen medianya.

 

“Dari pembagian tugas, penentuan deadline, sebaran medianya, baik online maupun ofline, harus direncanakan benar-benar,” tambah Fathuri, yang sudah berkecimpung di dunia jurnalistik sejak 2001 ini.

 

Tanpa manajemen yang baik, yakinlah media itu tidak akan berumur panjang. Hanya semangat di awal, tetapi cepat sekali hilangnya.

 

Oleh karena itu diharapkan dari workshop ini lahir mahasiswa dan pemuda yang mampu membangun media dengan baik. Bukan hanya media komunitas, bisa jadi media-media besar yang mampu meramaikan jagad media di Serang, atau Banten, atau bahkan lebih luas lagi di Indonesia. (LLJl

 

Kiriman dulur FBn: Anton