Trauma, Bocah 6 Tahun di Cikeusal Diduga Korban Pencabulan Takut Lapor Polisi

0
398

Serang,fesbukbantennews.com (16/5/2016) – Sebut saja Bunga, usianya 6 tahun warga Cikeusal, Kabupaten Serang. Dia diduga jadi korban pencabulan. Bunga jika melihat orang tak dikenal menangis dan menjerit kesakitan jika hendk buang air kecil. Sehingga masih sulit membawanya ke UUPA Polres Serang. Atau pun lembaga perlindungan anak untuk mengungkap kejadian yang menimpa bocah tersebut.

Ilustrasi.(net)
Ilustrasi.(net)

Bunga (6) bukan nama sebenarnya asal Cikeusal, akhir-akhir ini selalu menangis, bahkan sehabis buang air kecil, ia selalu menjerit-jerit kesakitan. Merasa ada yang aneh dengan kelakuan Bunga, salah satu anggota keluarganya bernama Mery (30), diam-diam selalu menanyakan kepada Bunga.

“Saya melihat informasi mengenai pencabulan di berbagai media saat ini,jantung saya berdegup kencang, apakah keponakan saya mengalami kejadian itu?,”katanya melalui sambungan telepon, Ahad (15/5/2016).

Ia menceritakan, kejadian Bunga menangis terus sejak seminggu yang lalu, orang tua Bunga saat ini sudah pisah. Ibunya bekerja sebagai TKW di Arab Saudi,sedangkan ayahnya Tinggal di Tenjo, dan Bunga hidup bersama neneknya di Cikeusal.

“Saya sudah melapor ke Polisi, namun belum ada kepastian, bahkan untuk melengkapi laporan itu, saya melakukan visum bagi Bunga. Dan sudah 2 tim medis yang menyatakan bahwa ada benda tumpul yang masuk dalam alat kelaminnya,”ujarnya sambil terisak.

Ia berharap, kasus ini cepat terungkap, karena dirinya merasa kasihan melihat keseharian Bunga, yang selama ini selalu ceria,tapi tiba-tiba terus-terusan menangis.

“Saya tanya, ia selalu menjerit dan menangis, bahkan ketika saya sebutkan nama satu-persatu, ia selalu melihat muka saya dengan ketakutan. Tadinya saya mau melapor ke Polres Serang, ditemani oleh LPA Banten, namun korban menangis terus, susah sekali membujuknya untuk berangkat ke Serang. Kalau ada orang yang tak dikenal, ia selalu menjerita ketakutan,”tuturnya.

Salah satu tetangga korban bernama Aep (35), warga sekitar mengatakan, korban selalu mengeluhkan saat melakukan buang air kecil, keluarga curiga ada yang aneh terjadi pada diri korban yang masih berusia kanak-kanak.

“Korban selalu menangis kesakitan ketika hendak buang air kecil, karena saat ini lagi musim pelecehan, maka kami juga menanyakan langsung kepada korban siapa yang melakukan sehingga korban menangis, namun dijawab dengan jerit tangis. Kami berharap kasus ini cepat terungkap,dan pelakunya dihukum dengan ketentuan yang berlaku,”tegasnya.

Dihubungi terpisah Ketua LPA Banten Iif Syafrudin membenarkan dirinya sudah menerima informasi tersebut, namun untuk detilnya belum tahu pasti.

“Iya, tadi pagi ada sms masuk, akan datang keluarga korban yang diduga keponakannya diperlakukan oleh tindakan asusila, namun ketika melakukan komunikasi kembali, tidak jadi. Kami akan melakukan koordinasi dengan LPA Kabupaten serang, dan akan kami kawal kasus ini sampai tuntas,”tegasnya. (abahtari/LLJ).