Tolak Proyek Panas Bumi di Padarincang, Ratusan Warga dan Mahasiswa Demo

0
216

Serang,fesbukbantennews.com (20/12/2017) – Meski diguyur hujan gerimis dan diselimuti awan mendung, ratusan warga dan mahasiswa yang menamakan diri Syarekat Perjuangan Rakyat Tolak Geothermal Padarincang (SAPAR) tetap bersemangat unjuk rasa di Halaman Kantor Kecamatan Padarincang, Rabu, (20/12/2017). Aksi tersebut digelar untuk menolak megaproyek panas bumi (Geothermal) di Kampung Wangun, Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

Massa Aksi tolak proyek panas Bumi di Padarincang Kabupaten Serang.

Koordinator aksi, Abdurrahman mengatakan proyek tersebut dinilai telah merusak lingkungan yang ada di Padarincang, sebab selama ini Gunung Prakasak yang dijadikan proyek panas bumi adalah sumber mata air untuk menghidupi keseharian warga.

“Kita khawatir, adanya proyek tersebut bisa merusak lingkungan dan membuat hilangnya sumber mata air di Padarincang,” kata Abdurrahman saat berorasi.

Ketua Mahasiswa Pinggiran (Maping) Banten, Hendra Wibowo menjelaskan pada amanah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 termaktub jelas bahwa bumi, air dan kekayaan alam digunakan untuk sebaik-baiknya kemakmuran rakyat.

“Tidak hanya itu, pelaksana megaproyek panas bumi harus melihat aturan yang berlaku pada UU Nomor 12 Tahun 2017 tentang panas bumi,” jelasnya saat diwawancara disela-sela aksi.

Dikatakan Hendra, keputusan pemerintah dinilai keliru dalam melaksanakan megaproyek Geothermal di Kampung Wangun. Menurutnya PT. Sintesa Energy tidak mengedepankan kepentingan lingkungan sekitar dan pemahaman yang utuh.

Sementara Ustaz Aun, tokoh ulama Padarincang yang ikut serta dalam unjuk rasa ini meminta Camat untuk menyatakan sikap mendukung warga menolak proyek panas bumi tersebut. Jika tidak ulama kharismatik ini bersama santrinya akan mendatangi pemerintah Provinsi Banten.

“Pak Camat harus mendukung perjuangan rakyat. Pak Camat harus keluar dan menyatakan sikap,” tuturnya.(pred/LLJ).