Tenggelam di Saluran Irigasi, Bocah PAUD di Ciruas Ditemukan Tewas

0
217

Serang,fesbukbantennews.com (26/8/2017) – Seorang bocah yang baru masuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Rizky Ara Septiani (6) Bin Kamsani, tenggelam di saluran irigasi tak jauh dari rumahnya di Perumahan Bumi Ciruas Permai (BCP 2) Blok K RT 042/RW 006 Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas ,Kabupaten Serang, Jumat (25/8/2017).

Jenazah bocah PAUD usai dievakuasi petugas.

Korban ditemukan keesokan harinya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan tak bernyawa.Diduga korban tenggelam diduga lantaran terpeleset saat sedang bermain di atas pipa saluran irigasi yang kemudian terbawa derasnya aliran air.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bermula saat korban atas Rizky sedang bermain di aliran irigasi yang menghubungkan antara Ciruas dengan Banten Lama, Kota Serang bersama tiga orang temannya yang sebaya. Sekitar pukul 16.00 korban yang masih berusia anak-anak itu kemudian melintas di atas pipa, namun tiba-tiba karena pipa tersebut licin korban terpeleset dan jatuh ke dalam aliran irigasi tersebut.

Korban yang tidak dapat berenang akhirnya hanyut terbawa derasnya arus air di sekitaran irigasi tersebut. Sekitar pukul Sontak peristiwa itu pun mengundang warga sekitar untuk turut membantu melakukan pencarian. Mendapat laporan tersebut, unsur Muspika Kecamatan Ciruas langsung melakukan koordinasi dengan Tim SAR BPBD Serang untuk sama-sama melakukan pencarian korban. Sekitar pukul 17.20 tim pencari dari BPBD Kabupaten serang pun datang ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Danramil 0216/Ciruas Kapt. Inf. Andang Rohadi membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun saat ini proses pencarian telah dilakukan sejak Jumat (25/8) sore hari dengan dibantu beberapa pihak mulai dari Muspika Ciruas, Tim Sar BPBD Kabupaten Serang, PMI, Tagana dan juga warga setempat. “Iya benar ada kecelakaan sungai, korbanya anak-anak,” ujarnya.

Hingga malam hari, ujar dia, tim pencari masih terus melakukan penyisiran aliran irigasi tersebut. Namun karena derasnya aliran air membuat proses pencarian sulit dilakukan. “Sementara malam ini kan hanya bisa dilakukan penyisiran karena sungainya deras, atasnya kaya sungai tenang tapi bawahnya kencang,” katanya.

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pada Sabtu (26/8) sekitar pukul 08.24 jasad korban berhasil di temukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasad korban di temukan tidak jauh dari lokasi tenggelamnya. “Tadi di temukannya jam 08.24, sekitar 1 km dari TKP,” katanya.
Korban pun langsung dibawa ke rumah duka untuk kemudian di semayamkan oleh keluarga. “Langsung di bawa ke rumahnya,” ucapnya. (My/LLJ)