Tak Punya Uang untuk Berobat, di Cilegon Seorang Warga 2 Tahun Dipasung

0
421

Cilegon, fesbukbantennews.com (29/2/2016) – Sudah dua tahun Fadil (32) kedua kakinya berada dalam lubang dua batang kayu,dengan pergelangan kakinya diikat rantai besi.

Fadil, 2 Tahun dipasung karena berobat tak punya uang.(kuk)
Fadil, 2 Tahun dipasung karena berobat tak punya uang.(kuk)

Keluarga terpaksa memasung pemuda yang tinggal di Lingkungan Sambidongko,Kelurahan Cikerai,Kecamatan Cibeber, Cilegon, itu karena tidak mempunyai biaya untuk berobat.Selain itu,minimnya pemahaman keluarga bagaimana menangani penderita gangguan jiwa.

“Semenjak dua tahun lalu anak saya mengalami ganguan jiwa,padahal sebelumnya Ia sehat – sehat saja,” cerita Hamdiyah (50), ibu Fadil kepada , Minggu (28/2/2016) kemarin.

Sambil menyeka air mata yang terus mengalir,Hamdiyah melanjutkan ceritanya, dia terpaksa memasung Fadil karena takut menggangu warga.Fadil, terkadag suka ngamuk.

“Tega gak tega sebenarnya harus memasung anak,saya ngak punya uang untuk mengobati Fadil ke rumah sakit,ya paling diobati ke orang pinter,” ujarnya sambil terisak.

Hamdiyah bercerita kebelakang,sebelum mengalami gangguan jiwa,Fadil punya sebuah yayasan yang mengurusi anak yatim piatu bernama Yayasan Al Fatah. Dia tidak pernah menceritakan masalah yang dihadapinya,baik kepada Hamdiyah,adiknya maupun kepada istrinya.

Kini yayasan itu tutup karena Fadil dipasung.

Pantauan wartawan, Fadil yang dipasung di ruang tengah rumah miliknya terlihat sedang mennayi,entah lagu apa yang dia nyanyikan.

“Aku Senen,Selasa,Rabu,Kamis, Jumat,Sabtu ketabrak rel kereta,…merem satu,merem dua,merem tiga,merem empat,merem lima..ting..bating..amit..amit.jabang bayi..dari lampung dan ari besi..dari makasar..mengapa selingkuh..mengapa teh olga dibawa ke rumah salit bogor ngak sembuh-sembuh…,”itulah ceracau Fadil dalam keadaan kali terikat tangan nya seperti menari.

Dengan bertelanjng dada,hanya mwngenakan kain sarung motif kotak-kotak, kegiatan makan dan buang hajat Fadilo dilakukan diruangan itu. bau pesing kuat menyengat,namun sang ibu dengan telaten mengurus anaknya.

Semenjak Fadil mengalami ganguan jiwa dan dipasung, Hamdiyah mengaku belum pernah menerima bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon, baik dari Kelurahan, Kecamatan, Dinkes dan Dinsos untuk biaya pengobatan.

Lurah Cikerai Astri membenarkan kalau ada salah satu warganya yang mengidap penyakit ganguan jiwa,nqmun dia mengaku tidak tahu kalau penderita itu dipasung.

“Memang benar ada warga saya yang mengalami ganguan jiwa yang bernama Fadil,”ujarnya.
Dia mengaku akan berupaya supaya warganya itu bisa di bawa kerumah sakit untuk di obati, tapi hal tersebut tergantung ijin dari keluarganya.

“Kami akan berupaya dan berkoordinasi dengan Dinsos dan Dinkes agar bisa di obati, akan tetapi itu tergantung piahak Keluarganya boleh tidak di rawat,”jelasnya.(kuk/LLJ)