Soleh Terpilih Rektor, Dosen Untirta Surati Jokowi

0
756

Serang,fesbukbantennews (12/6/2015) –  Sholeh Hidayat kembali akan memimpin Untirta Banten setelah meraih jumlah suara sebanyak 38 suara, menyisihkan calon lain yakni Syadeli Hanafi mendapat dukungan 15 suara dan Mas Iman Kusnandar 2 suara.

Gandung Ismanto (net)
Gandung Ismanto (net)

Kemenangan ini mengukuhkan calon petahana ini untuk menjadi rektor Untirta kembali periode 2015-2019. Sekretaris Panitia Pemilihan Rektor Untirta Fatah Sulaiman mengatakan, dengan terpilihnya kembali Soleh Hidayat maka yang bersangkutan akan menjalani pelantikan pada 7 Oktober 2015 mendatang. “Semoga tidak ada halangan dan rintangan,” ungkapnya di di Aula Fakultas Tehnik Untirta Cilegon, Kamis (11/6).

Dalam sambutannya, Soleh Hidayat mengaku mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk mengemban kembali jabatan Rektor Untirta periode berikutnya. “Alhamdulillah sidang senat dan menteri, tentu juga Allah memberikan amanat kepada saya untuk mengemban kembali jabatan sebagai Rektor Untirta. Amanat ini tentu akan terasa berat jika tidak didukung semua pihak. Kemenangan ini kemenangan semua pihak, termasuk mahasiswa,” ungkapnya.

Sementara itu, menanggapi kemenangan ini, akademisi Untirta gandung Ismanto mengaku ada hal yang bertentangan dengan Permenristek Dikti No 1 tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur Pada Perguruan Tinggi Negeri. “Pada Pasal 4 point L tertulis bahwa persyaratan untuk diangkat sebagai rektor tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujar Gandung.

Lebih lanjut Gandung megatakan, ia akan menyurati Presiden RI Joko Widodo tentang hasil pemilihan rektor hari ini. “Mentri tidak konsisten dengan peraturan yang dibuatnya sendiri. Saya pikir Presiden (Jokowi) harus tau hal ini,” terangnya.

“Saya berharap masih ada waktu hingga Oktober mendatang, sebelum pelantikan rektor terpilih hari ini. Jika Mentri mau konsisten dengan peraturan yang dibuatnya sendiri,” tegasnya.

Gandung mengakui dirinya telah melakukan korespondensi dengan Sekjen Kemenristek Dikti, Ainun Naim. “Beliau sudah juga berkomitmen untuk menegakkan aturan bahwa calon rektor tidak boleh dari yang pernah terkena kasus plagiasi,” tandasnya.

Sebelumnya, Ainun sendiri mengatakan calon rektor bermasalah tidak dapat ikut dalam bursa pencalonan. Bukan hanya masalah hukum tapi juga terkait masalah etika dalam  dunia pendidikan. “Misalnya pernah tersangkut masalah plagiat dalam sebuah karya calon rektor yang bersangkutan,” kata Ainun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here