Siswa SD di Pandeglang Minta Gubernur Banten Perbaiki Sekolahnya Yang Rusak

0
253

Pandeglang,fesbukbantennews.com (29/9/2016) – Ratusan murid Sekolah Dasar Negeri Tanjungan 3, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang harus belajar di luar ruangan dengan kondisi memprihatinkan. Kondisi sekolah yang sudah rusak membuat para guru terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di luar ruangan, meskibelajar dengan kondisi harus ber panas-panasan selama dua tahun terakhir.

Siswi SDN Tanjungan 3 Cikeusik Pandeglang minta Gubernur Banten perbaiki sekolahnya yang rusak.(iman)
Siswi SDN Tanjungan 3 Cikeusik Pandeglang minta Gubernur Banten perbaiki sekolahnya yang rusak.(iman)

Terik matahari yang panas tdidak menyurutkan semangat 139 murid SDN 3 Tanjungan, Kabupaten Pandeglang. Meski harus belajar di luar ruangan, para murid terus bersemangat menimba ilmu demi menggapai cita-cita mereka.

Belajar diluar ruangan dengan mengandalkan kondisi cuaca, memang diakui para murid ini mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar. Namun akibat belum adanya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk sekolah mereka yang dibiarkan rusak selama dua tahun lebih.

 

Diakui salah satu murid siswa kelas IV Murni mengaku jika kondisi cuaca panas sangat mengganggu konsentrasi mereka saat belajar, belum lagi jika hujan tiba, para mudir langsung membubarkan diri, ditambah lagi perlengkapan sekolah mereka seperti tas dan buku-buku pelajar ikut basah terkena air hujan

“Kalo hujannya dari pagi maka sekolah libur kak, kalo mendadak datang hujannya disuruh pulang. Itu pun tas kami basah lantaran tidak ada tempat neduh di sininya,” katanya.

Murni mengaku jika sudah tak kuat belajar dengan kondisi yang dialaminya selama dua tahun terakhir, para murid meminta kepada pemerintah Provinsi Banten, Khususnya Pak Gubernur Banten agar memperbaiki sekolah mereka, lantaran pemerintah daerah dianggap tidak prihatin dengan kondisi sekolah mereka yang dibiarkan rusak.

 

“Saya harap pak Gubernur Banten memperbaiki sekolah kami, karna sudah lama dibiarkan rusak, jadi saya mohon pak gubernur perbaiki sekolah kami secepatnya, agar kami bisa belajar dengan nyaman dan tenang,” katanya.

 

Sementara itu kepala komite sekolah Aat mengatakan jika ada sekitar 139 murid yang sekolah disekolah ini. Enam ruang kelas yang biasa digunakan rusak akibat hembusan angin laut pantai selatan. Jarak sekolah yang hanya berjarak kurang lebih 150 meter dari bibir pantai membuat bangunan sekolah yang terbuat dari rangka baja pun karat dan cepat rusak.

 

“Ini rusaknya sudah dua tahun, namun belum ada perbaikan sampai saat ini, padahal pihak sekolah sudah kelelahan mengajukan sejumlah proposal ke pemerintah, namun sampai saat ini belum juga direalisasikan,” katanya. (iman/LLJ)