Seabad Mathla’ul Anwar; Ikut Mencerdaskan Anak Bangsa dan Siap Evaluasi Jokowi

0
518

Pandeglang,fesbukbantennews.com (9/8/2015) – Dalam Peringatan 100 tahun dan Muktamar ke 19 Organisasi Masyarakat (Ormas) berbasis Islam, Mathla’ul Anwar, berjanji meneguhkan dirinya untuk ikut terus serta mencerdaskan pendidikan anak bangsa dan siap mengevaluasi kinerja Jokowi.

Jokowi di alun-alun Pandeglang.(LLJ)
Jokowi di alun-alun Pandeglang.(LLJ)

“Bagi Mathla’ul Anwar (MA), makna cerdas adalah berilmu dan bermoral. Artinya adanya keseimbangan antara sisi intelektual, emosional, dan spiritual,” kata ketua umum Pengurus Besar (PB) MA, KH Ahmad Sadeli Karim, dalam sambutannya di acara peringatan 100 tahun dan Muktamar ke 19 MA di Alun-alun Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (08/08/2015).

Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari negara Malaysia, Singapura, Turki, Thailand, dan Qatar ini juga semakin mempertegas jati diri MA sebagaimana arti dari nama tersebut, yakni, “tempat terbitnya cahaya”, yakni manusia-manusia yang cerdas dan berilmu sehingga menerangi masyarakat.

“Manusia yang cerdas adalah manusia yang mampu menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi secara arif dan bijaksana,” terangnya.

Para petinggi negara pun ikut hadir dalam acara tersebut, yakni Kepala BIN-Sutiyoso, Menag-Luqman Hakim Syarifuddin, Mendagri-Tjahyo Kumolo, Mensos-Khofifa Indar Parawansyah, Menkopolhukam-Tedjo Edhy Purdijatno, Panglima Kodam III Siliwangi-Mayjen TNI Dedi Kisnaedi Thamim, Kapolda Banten-Brigjen Pol Boy Rafli Amar dan Wiranto.

“Hubungan MA dengan pemerintah akan berjalan baik. Bila pemerintah baik dan benar, maka MA akan berada di depan mendukung pemerintah dalam bingkai NKRI. Tetapi jika pemerintah menyimpang dan menyeleweng dari konstitusi, termasuk nilai-nilai agama, maka MA tak sungkan untuk mengkoreksi,” jelasnya.

KH Ahmad Sadeli Karim sebagai Ketua Umum PB MA meminta agar peringatan 100 tahun MA dan Muktamar ke 19 dijadikan sebagai ajang evaluasi secara besar-besaran terhadap diri sendiri dan pemerintah.

“100 tahun MA dijadikan sebagai ajang memperbaharui hidup. Bukan saja pribadi, melainkan secara kolektif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tegasnya.

Perlu diketahui bahwa, Mathla’ul Unwan sendiri berdiri di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang pada 20 syawal 1334 H atau 09 agustus 1916 masehi.

Semenjak berdirinya hingga berumur 100 tahun, MA telah memiliki 2.000 satuan pendidikan dan 72 perguruan tinggi se Indonesia dengan jumlah alumnus sekitar 15 ribu orang denan jumlah mahasiswa aktif mencapai 10 ribu orang. Bahkan kini MA telah memiliki pengurus perwakilan di 30 provinsi yang fokus melakukan khidmah di pendidikan, dakwa, dan sosial.(LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here