Satu Tahun Pimpin Provinsi Banten, WH – Andika Dinilai Gagal oleh Mahasiswa

0
206

Serang,fesbukbantennews.com (14/5/2018) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan (Geram) melakukan aksi unjukrasa satu tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim-Andika Hazrumy di Gerbang utama Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang pada Senin, (14/5/ 2018).

Aksi Mahasiswa menyoroti satu Tahun kepemimpinan WH – Andika.

Puluhan mahasiswa tersebut berasal dari Komunitas Soedirman (KMS30), Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) PW Serang,  PP Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPD Banten, Kumandang Banten, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang, HMI FKIP Untirta, HMI Komisariat FSEI, LMND Ekot Pandeglang, dan Permahi DPC Banten.

Koordinator Kumala PW Serang, Sobirin menyatakan, bahwa pada 12 Mei 2017, Presiden Jokowi melantik WH-Andika sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten. Dan tepat pada 12 Mei 2018, kepemimpinan WH-Andika telah memasuki usianya yang ke satu tahun. “Namun, masyarakat Banten harus kembali menahan sabar atas kegagalan WH-Andika selama satu tahun dalam membangun Provinsi Banten,” kata dia dalam orasinya.

“Dalam kenyataan objektif  Provinsi Banten tidak ada perubahan signifikan, menunjukan ketidakpercayaan public terhadap pemimpinnya. Semangat perubahan yang dimunculkan WH-Andika saat kampanye nampakanya hanya sebatas angan-angan saja bagi kita semua,” tukas Sobirin.

Ia menyebutkan, pada proses kampanye yang dilakukan dan disampaikan ke publik semata-mata untuk meyakinkan kepada pemilih pada kontestasi Pilgub Banten 2017 nyatanya tidak mampu direalisasikan secara kongkrit. Muatan daripada kampanye yaitu komitmen dan janji poltiknya untuk membangun Bnaten hanya ilusi belaka, tidak heran jika upaya pembangunannya dalam sektor birokrasi, pendidikan kesehatan dan infrastrtuktur hanya jalan ditempat dan statis tanpa ada tindakan  kongkrit.

“Ini dibuktikan dengan diamnya WH-Andika atas keterlibatan Sekda Banten Ranta Soeharta dalam dinamika Pilkada Kota Serang 2018. Padahal, hasil Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menunjukan adanya pelanggaran yang dilakukan Sekda Banten, Ranta Soeharta atas PP No 42 tahun 2004 terkait safari politiknya,”beber Sobirin.

Kemudian, soal pendidikan gratis di tingkat SMA/SMK yang dijanjikan hanya sebatas mimpi bagi masyarakat Banten, karena realitas yang terjadi di lapangan pendidikan grayis di tingkat SMA/SMK belum terasa secara keseluruhan. “Yang artinya dalam satu tahun ini gagal di wujudkan,”cetus Sobirin.

Lalu soal kesehatan gratis dengan menggunakan KTP gagal direalisasikan karena berbenturan dengan peraturan pusat. Selanjutnya infrastruktur pembangunana jalan sepanjang 100 kilo meter yang akkan dibangun pada tahun 2018 belum sama sekali dilakukan, bahkan proses pelelangannya mangkrak, yang artinya gagal.

“Seharusnya Gubernur dan Wkail Gubernur Banten mampu membuktikan kepada publik atas amanah yang diberikan kepadanya. Andika sebagai wakil gubernur pun harus bekerja keras dalam mendorong kebijakan publik yang diupayakan gubernur, sehingga tidak terkesan sembunyi dalam legitimasi gubernur,”tutur Sobirin yang juga Mahasiswa UIN Banten ini.

Senada dikatakan Koordinator KMS30, Fakih Helmi. Kata dia, dalam hal yang paling miris terjadi di Banten yaitu masifnya penduduk miskin dan akutnya pengangguran yang terjadi. Sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Banten kenaikan angka kemiskinan semakin bertambah, pada Maret 2017 ada 675,04 ribu penduduk miskin. Namun di September 2017 penduduk miskin bertambah sebanyak 24,79 ribu orang, sehingga menjadi 699,83 ribu orang. “Untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 9,28 persen nomor 2 tertinggi se Indonesia,”ujarnya.

Oleh karena itu, persoalan kompleknya masyarakat mahasiswa tergabung dalam Geram menuntut dan mendesak kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, WH-Andika sebagai berikut:
– Mewujudkan reformasi birokrasi di tubuh Pemerintahan Provinsi Banten

-Entaskan kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Banten

-Realisasikan pendidikan gratos di tingkat SMA/SMK di Provinsi Banten

-Realisasikan kesehatan gratis untuk rakyat Banten

-Percepat ppembangunan jalan Provinsi Banten.

Pantauan wartawan, aksi yang dimulai pukul 15.00 WIB puluhan mahasiswa dengan membawa bendera organisasi, poster, pengeras suara dan Baligho bertuliskan “Satu Tahu WH-Andika Gagal!.

Usai melakukan orasi secara bergantian, puluhan mahasiswa mundur dari pintu gerbang dan dilanjutkan dengan menggelar teatrikal di depan tugu Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten yang dikawal puluhan Petugas dari Mapolres Serang Kota dan Mapolsek Curug. Usai teatrikal, puluhan mahasiswa membubarkan diri.(mudhof/LLJ).