Rumah Warga Ambruk Belum Peroleh Bantuan, Pemkab dan DPRD Serang Tutup Mata

0
632

Serang,FESBUK BANTEN News (28/2/2015) – Rumah warga miskin milik, Ambari (51) dan Rohmayati (49) di Kampung Pasirlame RT 13/RW 05, Desa Pasir Buyut, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang ambruk. Ironisnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dan DPRD seolah tutup mata.

Ambari dan istrinya Rohimah, berdiri di depan rumahnya yang ambruk
Ambari dan istrinya Rohimah, berdiri di depan rumahnya yang ambruk

Pasalnya, dalam hal ini baik Dinas Sosial (Dinsos) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tak kunjung melakukan upaya perbaikannnya. Hanya saja, bantuan sembako yang disalurkan Dinsos yang hanya untuk dikonsumsi beberapa hari saja.

“Belum ada bantuan buat perbaikan rumah saya sampai saat ini dari pemerintah. Cuma pernah dari Dinsos, tapi cuma sembako doang, dan itu sudah habis,”ujar Ambari kepada di lokasi, Jum’at 27 Februari 2015.

Ambari yang berprofesi sebagai kuli bongkar muat pasir di Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang yang penghasilannya tak tentu ini hanya pasrah. Dirinya mengaku bingung, darimana uang untuk bisa membangun kembali rumahnya yang ambruk.

“Uang darimana bisa bangun lagi rumah saya yang ambruk ini, dan sekarang sudah rata dengan tanah. Sedangkan penghasilan saya bongkar muat pasir hanya dapet Rp15-Rp30 ribu perhari. Itu habis, untuk makan pun kurang,”lirih Ambari.

Ambari mempertanyakan, kepada Pemerintah maupun DPRD Kabupaten Serang yang hingga kini belum menunjukan upaya untuk membantu dirinya, dimana sebelumnya rumah yang ditempatin memang amsuk sudha kategori rumah tidak layak huni (RTLH).

“Pemerintah dan Dewan Kabupaten Serang seolah tutup mata dengan kondisi rakyatnya. Terus kesiapa saya berharap adanya bantuan pak,”keluh Ambari. Seraya mengatakan, selama rumahnya ambruk saat ini saya hanya menumpang di rumah tetangga dan saudaranya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, ambruknya rumah tidak layak huni (RTLH) yang beralaskan tanah ini terjadi pada, Sabtu 14 Februari 2015 tepatnya pukul 04:30 WIB dimana saat itu tengah tingginya curah hujan.

Rohmayati (istri Ambari) yang memiliki lima buah hati ini, saat itu hendak mengambil air wudhu untuk melaksanakan ibadah Sholat Shubuh, secara tiba-tiba rumah pada bagian dapur itu ambruk. Rohmayati pun sontak kaget dan langsung berlari menuju kamarnya untuk menyelamatkan buah hatinya yang masih tidur.

“Saya mau wudhu lihat didapur ambruk, langsung saya lari ke kamar ngambil anak yang masih tidur dan lari keluar rumah,”ujar Rohmayati saat ditemui  di kediamannya, yang tampak berurai air matanya, Sabtu 14 Februari 2015.

Padahal sebelumnya Kepala BPBD Kabupaten Serang, Hulaeli Asykin mengaku guna menanggulangi kerusakan akibat banjir, ataupun bencan lainnya, pihaknya menyiapkan Dana Tidak Terduga (ATT) berasal dari APBD Murni 2015 yang dimiliki BPBD Kabupaten Serang sebesar Rp2 miliar dan perubahan Rp2 miliar. Dimana dana itu diperuntukan perbaikan rumah roboh dan longsor.

“Bantuannya berupa uang, bukan berupa material bangunan,”ujar Huelali kepada wartawan di Kota Serang, Senin 16 Februari 2015 lalu. Namun anehnya, Ambari hingga kini belum menerima bantuan untuk perbaikan rumahnya yang ambruk.(mudhof/LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here