Rekan Dianiaya Saat Liputan, Puluhan Wartawan Geruduk Polres Serang Kota

0
254

Serang,fesbukbantennews.com (21/10/2017) – Puluhan wartawan dari berbagai media di Banten berunjukrasa di halaman Mapolres Serang Kota ,Sabtu (21/10/2017) siang. Dalam aksinya mereka mendesak supaya aparat kepolisian menindak tegas oknum polisi yang menganiaya seoramg wartawan saat melakukan peliputan aksi 3 tahun Jokowi-JK di depan kampus UIN Banten, Ciceri Kota Serang ,Banten, Jumat (20/10/2017 kemarin.

Aksi wartawan di depan Mapolres serang Kota.

Koordinator aksi Teguh Mahardika dalam orasinya mengungkapkan, aksi kekerasan terhadap awak media saat melakukan tugas peliputan tidak bisa dibenarkan. Terlebih awak media sudah menunjukan kartu identitasnya.

“Tapi nyatanya terjadi, wartawan yang sedang meliput tetap dipukul, ditendang meski sudah menunjukan id card pers,” kata Teguh, Sabtu (21/10).

Profesi wartawan,jelas Teguh, bukanlah profesi hina yang melanggar hukum sehingga layak untuk mendapatkan perlakuan kekerasan. Oleh karenanya, kepolisian harus melakukan evaluasi. Karena sudah banyak kekerasan terhadap wartawan di Banten.

” setelah kemarin terjadi penganiayaan terhadap Pelajar, sekarang terjadi kekerasan oleh polisi terhadap wartawan, ‘ tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi pembubaran paksa demonstrasi mahasiswa salah sasaran. Seorang wartawan yang tengah melakukan peliputan malah diciduk oleh anggota kepolisian dari Sat Sabhara Polresta Serang Kota.

Insiden itu terjadi saat mahasiswa melakukan aksi di Jalan Jenderal Soedirman, Ciceri, Kota Serang, Jumat (20/10/2017), tepat di depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten dalam rangka mengkritisi kepemimpinan tiga tahun Jokowi-JK.

Bentrok mahasiswa dan aparat terjadi ketika mahasiswa berupaya menutup jalan pada pukul 17.45 WIB. Saat itu aparat membubarkan paksa. Di saat kisruh itu, Panji Romadon, salah satu wartawan Banten Pos diciduk anggota kepolisian.

“Lagi mau ngambil foto, digebuk di belakang. Pas nengok langsung diteriakin provokator. Terus diinjak-injak dan dicekek. Trus dibawa ke mobil yang di DPMSTP Kota Serang,” kata Panji.

Saat itu, Panji mengaku telah memperlihatkan kartu pers kepada anggota kepolisian yang menciduknya dari kerumunan massa. “Di mobil udah saya kasih lihat kartu pers saya. Habis itu tetap dipukul, saksinya ada,” kata Panji.

Tidak hanya itu, bahkan oknum aparat mengucapkan ancaman terhadap dirinya. “Setelah itu diancam akan diculik dan dibunuh. Kalau yang narik sekitar tiga orang. Yang mukul pas kasih kartu pers itu satu orang. Yang Ancem satu orang,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut,wartawan yang jadi korban pemukulan melakukan visum dan melaporkan ke Propam Polda Banten.(LLJ)