Puluhan Juta Uang Tabungan Murid Ditilep Oknum Guru SDN Cibonteng

0
927

Serang,fesbukbantennews.com (26/6/2015) – Uang tabungan siswa selama setahun Rp 38 juta, diduga ditilep oleh seorang guru berstatus PNS di SDN Cibonteng, Kecamatan Walantaka, Kota Serang untuk keperluan pribadinya.

Ilustrasi.(net)
Ilustrasi.(net)

Total uang tabungan siswa Kelas I yang selama setahun dikumpulkan pada oknum guru berinisial Kom itu mencapai Rp38 juta. Para orangtua siswa belum melaporkan kejadian itu ke polisi, karena masih berharap pihak sekolah segera mengembalikan uang tabungan anak mereka.

ST seorang wali murid, kepada wartawan mengungkapkan, awalnya seluruh wali murid di SDN Cibonteng tak menaruh curiga jika uang tersebut dibawa kabur. Namun, saat pembagian raport Selasa 16 Juni 2015 lalu, Ibu Guru yang dinantikan tidak datang ke sekolah. Sehingga raport dan tabungan belum dibagikan.

Karena gelisah para wali murid pun mengadukan hal itu ke guru lainnya. “Kita mah memang gak nyangka kalau itu Ibu Guru tega nilep uang tabungan anak kami. Yang lebih parahnya, buku raport anak kami juga sampai sekarang belum dibagikan,” kata ST, saat ditemui dikediamannya Kamis (25/6).

Hal senada dikatakan NN, wali murid lainnya. Ia menegaskan, Kamis (25/6) kemarin dia bersama puluhan wali murid lainnya berencana mendatangi rumah Kom. Namun diperjalanan ia diminta oleh salah seorang guru untuk tidak ke rumah Kom karena yang bersangkutan berjanji akan membagikan uang tabungan hari ini Jumat (26/6).

“Tadi (kemarin, red) kita dua mobil mau ke rumah dia (Kom, red). Tapi karena ditelpon Pak Uti (salah satu guru) kami gak jadi. Kita diminta sabar sampe besok,” kata NN yang putranya memiliki tabungan Rp4 juta.

Kepala SDN Cibonteng, Rasiman membenarkan hal tersebut. Dia mengaku sudah dari awal berupaya mengantisipasi hal tersebut. Karena seminggu sebelum raport dibagikan, dia sudah bertanya kepada masing-masing wali kelas yang memegang tabungan.

“Jadi begini, saya sebagai pimpinan sudah mengantisipasi sebelumnya.  Seluruh wali kelas mengatakan udah beres tinggal dibagikan. Otomatis saya gembira dan mengira tidak ada masalah,” aku Rasiman.

Namun, lanjut Rasiman, saat tiba waktunya pembagian raport, dia mendapat kabar yang kurang mengenakan dari salah satu guru bernama Utim Supriyatna, yang memberitahukan bahwa guru Kelas I tidak bisa membagikan uang tabungan karena uangnya terpakai.

“Saya terkejut, kok bisa. Padahal waktu itu sudah bisa dibagikan. Dia minta tempo, kan ini urusannya dengan masyarakat. Mestinya dia (Kom, red) datang dong baik-baik. Tapi alasannya dia (Kom, red) kurang sehat. Dulu suaminya (Kom, red) titip salam ke guru yang lain minta agar pembagian tabungan diundur ke hari Kamis 18 Juni 2015,” kata Rasiman.

Kemudian menginterogasi suami Kom berinisial AR. Saat itu AR mengaku bahwa uangnya terpakai untuk berobat orangtuanya. “Suaminya menjanjikan Kamis 18 Juni 2015 akan dibagikan uangnya. Tapi ternyata dia minta diundur lagi ke hari Sabtu 20 Juni. Pas wali murid berbondong-bondong ke sekolahan, ternyata dia juga tidak juga datang. Dan berjanji lagi pada Kamis 25 Juni 2015 ini. Tapi ternyata meminta diundur besok (hari ini, red),” papar Rasiman.

Sementara itu, Kepala Dindikbud Kota Serang, A Zubaedillah mengaku belum mendapatkan informasi terkait masalah itu. Meski demikian, dia akan memanggil Kepala UPT Pendidikan dan kepala sekolah yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi. “Saya belum dapat infonya. Tolong kasih tau nama sekolahnya yah,” kata Zubaedillah.(aden/LLJ).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here