Protes Pembakaran Bendera oleh Banser, Ribuan Warga Banten Turun ke Jalan

0
217

Serang, fesbukbantennews.com (24/10/2018) – Ribuan warga dari berbagai ormas di Banten menggelar aksi protes  terhadap pembakaran  bendera di garut jawa Barat oleh oknum anggota Banser , di Alun -alun Kota Serang, Rabu (24/10/2018).

Aksi protes warga Banten terhadap pembakaran bendera oleh oknum Banser.

Dalam aksinya, selain orasi secara bergantian. Peserta aksi yang mengikuti kegiatan tersebut  membawa sejumlah bendera berwarna hitam dan putih yang bertuliskan kalimat syahadat. Bendera yang mereka bawa mirip dengan bendera HTI.

Ketua Front Pembela Islam (FPI) Serang saat berorasi mengatakan,pihaknya  mengutuk keras aksi pembakaran bendera kalimat tauhid pada hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat.

“Kami mengutuk keras aksi pembakaran bendera tersebut. Kami mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas pembakaran  tersebut,” kata Nasehudin.

Peserta aksi membentangkan bendera berkalimat Tauhid di Alun-alun Kota Serang.

Sementara, dikutip dari CNN,saat merayakan Hari Santri Nasional,sejumlah pria berseragam Banser NU membakar bendera hitam karena dianggap mirip bendera HTI.

HTI telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang di Indonesia karena dianggap berniat mengganti ideologi Pancasila. Pembubaran HTI dilakukan bertepatan dengan disahkannya Perppu Nomor 2 Tahun 2017, yang kemudian menjadi UU Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Bendera yang dibakar sejumlah pria berseragam Banser di Garut akhir pekan lalu adalah bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid identik dengan bendera Ar-Rayah yang kerap dikibarkan massa HTI. Ar Rayah, bendera berwarna hitam dan aksara arab putih disebutkan sebagai panji perang pada zaman Nabi Muhammad S.A.W.

Pasangan panji tersebut, yang juga kerap dibentang massa HTI adalah bendera dengan tulisan kalimat tauhid berwarna putih (Al-Liwa). Berbeda dengan Ar-Rayah, Al-Liwa memiliki fungsi sebagai bendera resmi negara Islam pada zaman Nabi Muhammad S.A.W.

Pada 2 Desember 2017 silam, dalam jumpa pers, eks juru bicara HTI Ismail Yusanto menolak dua panji itu disebut sebagai bendera organisasinya.

“Itu panji dan benderanya Rasulullah. Itu artinya benderanya muslimin di seluruh dunia,” kata Ismail saat itu.

“HTI menggunakan bendera itu sebagai simbol karena memang bagian dari usaha organisasi untuk mengenalkan persatuan semua Islam di seluruh dunia,” katanya.(LLJ).