Prediksi Tsunami 57 Meter di Pandeglang Menurut Pakar ITB Akurasinya Rendah

0
220

Bandung,fesbukbantennews.com (4/4/2018) – Pakar gempa bumi ITB Irwan Meliano menyatakan perlu ada penelitian kembali terkait prediksi adanya potensi tsunami setinggi 57 meter di wilayah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Karena tingkat akurasi terkait potensi tersebut masih sangat rendah. 

Ilustrasi Tsunami.(Google)

“Komentar saya tentang perhitungan tsunami Pak Widjo (Peneliti tsunami BPPT) bahwa dalam presentasinya menggunakan data global. Data global itu tingkat akurasinya rendah,” kata Irwan saat ditemui di Kampus ITB, Kota Bandung, Rabu (4/4/2018).Dikutip dari situs detik.com.

Untuk itu, kata dia, perlu ada penelitian lanjutan menyangkut potensi tsunami setinggi 57 meter tersebut. Bahkan, Irwan melanjutkan, peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko juga menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

“Beliau (Widjo Kongko) sendiri menyarankan untuk ada verifikasi detail untuk modelnya. Jadi angka 57 itu angka yang perlu diverifikasi,” ujarnya.

Irwan mengaku hadir saat peneliti BPPT Widjo Kongko menyampaikan presentasi terkait potensi tsunami. Dia hadir dalam pertemuan itu untuk memberi materi dari sisi kegempaan. Sehingga dia tahu apa yang disampaikan oleh Widjo Kongko dalam presentasinya.

Dalam presentasinya, Irwan mengungkapkan Widjo mengaku bila data yang dimilikinya terkait potensi tsunami belum optimal. Sehingga datanya belum bisa dijadikan menjadi acuan untuk mengambil keputusan.

“Dalam presentasinya sendiri beliau menyatakan bahwa datanya belum optimal. Jadi belum bisa dijadikan sebagai pengambil keputusan,” ujar Irwan.

Diberitakan sebelumnya, peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko memprediksi ada potensi tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tsunami ini diprediksi mencapai Jakarta Utara. Namun, itu semua masih bersifat prediksi awal untuk keperluan antisipasi dan mitigasi bencana.(dtk/LLJ).

Sumber : detik.