Pesantren Kobong, Salah Satu Identitas Budaya Banten

0
377

Serang,fesbukbantennews.com (28/3/2016) – Pimpinan pondok pesantren Al-Fathaniyah,Kota Serang KH Matin Syarkowi mengungkapkan, pesantren kobong atau yang lebih dikenal dengan pesantren Salafiyah adalah salah satu identitas budaya di Banten yang tidak boleh hilang oleh sebab kebutuhan modernitas. Pesantren kobong juga sebagai penjaga moral dan benteng aqidah.

bedah buku 'Komunikasi Pembangunan Pesantren Kobong' karya Ikhsan Ahmad di Ponpes Fathaniyah Kota Serang, Sabtu (26/3/2016).(LLJ)
bedah buku ‘Komunikasi Pembangunan Pesantren Kobong’ karya Ikhsan Ahmad di Ponpes Fathaniyah Kota Serang, Sabtu (26/3/2016).(LLJ)

Demikian dikatakan Matin, pada acara bedah buku ‘Komunikasi Pembangunan Pesantren Kobong’ karya Ikhsan Ahmad di Ponpes Fathaniyah Kota Serang, Sabtu (26/3/2016).

“Pesantren Kobong (Salafiyah) adalah budaya, Khusunya di Banten. Budaya ini tidak boleh hilang hanya karena persoalan dan kebutuhan moderenitas,” ujarnya.

Matin menjelaskan, pondok pesantren yang merupakan benteng moral dan aqidah ini, konsistensinya harus tetap dipertahankan.

“Pondok pesantren sebagai penjaga moral dan benteng aqidah, konsistensinya harus dipertahankan. Segala yang moderen akan terus tergantikan oleh sesuatu yang lebih moderen, tetapi pesantren kobong harus tetap menjadi identitas moderenitas.” tandasnya.

Di tempat yang sama, sang penulis buku, Ikhsan Ahmad, yang juga dosen Ilmu Politik di Untirta berharap, agar semua pihak dapat menjaga keberadaan pesantren Salafiyah.

“Siapapun ketika menyadari dan sepakat salafi sebagai sebuah kekayaan yang ada di Banten, ya harus menjaga, pesantren Salafiyah ini tidak boleh dilupakan oleh siapapun.” kata Ikhsan Ahmad.

Untuk diketahui, Buku komunikasi Pembangunan Pesantren Kobong adalah sebuah buku yang memberi pesan terhadap pemerintah agar membuka diri pada suatu penilaian yang komprehensif dalam upaya penumbuhan, pengembangan dan pelestarian budaya Banten. Budaya tersebut salah satunya adalah pesasntren salafiyah.

Hadir selaku pemateri dalam acara tersebut, Sekda Banten, Kurdi Matin, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, mantan Sekjen PBNU, As’ad Said Ali. Hadir pula wakil bupati Serang, Pandji Tirtayasa.(mat/LLJ)