Peringati HUT Pandeglang ke-141 Bupati Bacakan, Pasien Miskin Dibiarkan

0
819

Pandeglang,fesbukbantennews (31/3/2015) – Eliyatul Ihlas (11) warga Kp. Pagedongan Ds. Sukajadi Kec. Carita Kab. Pandeglang, Banten, penderita Arteriovenous malformation (AVM) atau kelainan pembuluh darah, mungkin harus benar-benar ikhlas menghadapi kenyataan hidupnya. Menginjak usia ke 141 Tahun Pandeglang, bupatinya makan-makan bareng dengan nasi liwet di Alun-alun Pandeglang, Selasa (31/3/2015). Sementara dia masih terus berjuang melawan penyakitnya. Dan mengandalkan belas kasih orang serta pendampingan relawan.

Elyatul Iklas, pasien miskin asal Carita Pandeglang.
Elyatul Iklas, pasien miskin asal Carita Pandeglang.

Sudah hampir 4 tahun Ely menjalani pengobatan di RSCM Jakarta. Dan pekan ini, dia pulang ke Pandeglang,bukan untuk pesta pora memperingati HUT Pandeglang. Akan tetapi, dia harus meminta rujukan ke Puskesmas Carita dan RSUD Berkah Pandeglang untuk kemudian kembali ke RSCM Jakarta ,jika relawan fesbukbantennews (FBn) memiliki dana untuk bensin ambulance serta akomodasi dan konsumsi Eli dan pendampingnya selama hidup di Jakarta.

“Dia (ely,red) pulang dulu ke Pandeglang. Karena mesti minta surat rujukan lagi. Sebab surat rujukan Ely habis,” kata koordinator relawan sosial, Rdn Rully Agustyawan.

Selama hampir 4 tahun, lanjut Rully, anak ke 2 dari 4 bersaudara dari pasangan Bp Umed dan Ibu Lilis ini, menjalani pengobatan hasil dari belas kasih orang dan hasil penggalangan dana para relawan FBn.

Ely, sama sekali belum disentuh apalagi oleh Bupati, oleh Dinkes atau anggota DPRD pun belum pernah. Padahal perihal Ely sudah sering diberitakan dan diceritakan langsung kepada pejabat di Pandeglang.

“Pernah dapaat bantuan dari Dinsos Pandeglang, tapi itu sangat jauh sekali untuk biaya pengobatan. Apalagi untuk akomodasi dan konsumsi selama Ely di Jakarta,” terangnya.

Bukan hanya Ely, tegas Rully, belasan pasien miskin asal Pandeglang lainnya pun, tak ada perhatian. “Nggak ada, Ely hanya mengandalkan kedermawanan masyarakat yang peduli pasien miskin,” jelas Rully.
Untuk diketahui, sejak tahun 2012 Eliyatul sudah 2 kali Operasi di kaki dan di lengan tangannya, rencananya tidak lama lagi akan oprasi yang ke tiga di telapak tangannya.

Walaupun semua pengobatan sudah di tanggung dari BPJS Kesehatan dulu (Jamkesmas) tetapi semua Oprasional dan biaya hidup tidak mampu di tanggung oleh pihak keluarga, karena Bapa Umed hanya bekerja sebagai Nelayan dan penghasilannya pun pas – pasan.

Selama ini, biaya hidup keluarga Ely selama di Jakarta dan transportasi, ditanggung oleh relawan. Bahkan untuk premi BPJS Ely dan keluarganya, ditanggung Relawan.

Bagi dulur-dulur yang mau menyisihkan rizkinya, bisa transfer Bank BCA 5505062776 an Lulu Jamaludin.

Bagi dulur-dulur di dalam kota serang yang memberikan tunai,bisa hubungi koordinator relawan an Rully (081911255720) .(LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here