Peringati Hari Pahlawan PK PMII STIE Bina Bangsa Gelar Seminar

0
173

Serang,fesbukbantennews.com (10/11/2017) – PK PMII STIE Bina Bangsa menggelar kegiatan seminar tematis hari pahlawan di Pondok Pesantren Al-Mubarok, Cimuncang, Kota Serang, Kamis, (09/11/2017). Kegiatan tersebut dilatarbelakangi berdasarkan Hasil jajak pendapat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang dilaksanakan pada 22-24 Oktober 2016 yang memperlihatkan pandangan menurunnya nilai-nilai kepahlawanan dalam masyarakat dan elite politik. Tercatat separuh bagian responden (50,6 persen) yang mengungkapkan hal ini. Sebanyak 46,2 persen responden mengungkapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam profesi tokoh politik, termasuk anggota DPR, masih lemah.

Peringati Hari Pahlawan PK PMII STIE Bina Bangsa Gelar Seminar.

“Semangat kepahlawanan para pahlawan adalah sumber semangat dan inspirasi bagi generasi saat ini untuk menjadi pahlawan-pahlawan baru di masa kini dan mendatang. Indonesia butuh pahlawan-pahlawan yang hidup. Pahlawan itu lahir dari generasi saat ini yang memiliki keberanian, kerelaan, wawasan kebangsaan, pemikiran dan gagasan untuk mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI,” ujar ketua pelaksana Rio Supriatna dalam sambutannya.

Ia menuturkan, kegiatan tersebut juga merupakan prgram sosialisasi atau seminar “road to Ponpes” PK PMII STIE Bina Bangsa di tahun 2017. Menurutnya, pahlawan saat ini adalah mereka yang memiliki konsisten jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi untuk mengisi kemerdekaan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kepahlawanan bagi generasi muda,” harapnya.

Sebagai pembicara, Ilham Gilang yang merupakan PB PMII masa jabatan 2014-2017 mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, pelajar, mahasiswa, dan santri merupakan pelopor dan garda terdepan Persatuan dan Perdamaian sebagai pahlawan masa kini.

“Bulan Agustus hingga bulan november di Peringati beberapa momentum peringatan tentang perjuangan para pahlawan. Para pemuda yang dulu berjuang terutama di Provinsi Banten banyak dari kalangan santri. Selain itu para Kiyai memiliki peran utama dalam merebut kemerdekaan, salah satunya yaitu KH. Hasyim Ashari menyerukan resolusi jihad,” tuturnya.

Ia mengaku, kegiatan yang bertajuk “Masihkah Kita Membutuhkan Semangat Kepahlawanan?” sangat bagus dilaksanakan bahkan dirinya berharap dapat rutin karena dirinya menilai saat ini nilai-nilai dan jiwa kepahlawanan hampir memudar.

“Kami ingin membuat banyak kegiatan seminar. Terutama sejarah daerah. Karena di Banten sendiri banyak kalangan Kiyai dan santri sebagai pejuang. Seperti KH. Akhma Khatib sebagai gubernur Banten pertama dari kalangan kiyai yang merupakan menantu syech Asnawi Caringin,” ujarnya.

Ditempat yang sama, pengurus Ponpes Al-Mubarok KH. Mahmud, sejarah bangsa Indonesia yang dulu di Jajah Oleh Jepang dan Belanda selama berabad-abad merupakan sejarah yang amat pahit dan bernilai pelajaran yang sangat berharga.

“Kemerdekaan ini merupakan rahmat Allah swt. Namun di rebut melalui perjuangan yang perih bertumpah darah. Kalau saja dulu rela jiwa dan raganya lalu apa yang akan kita korbankan. Jendral sudirman merupakan Jendral dan seorang kiai. Dirinya menjunjung tinggi siar agama serta keberaniannya yang kuat seperti Rosulallah SAW,” tuturnya.

Ketua MUI Kota Serang ini juga mengatakan, saat ini tugas para kaula muda yakni harus bisa mensyukuri nikmat kemerdekaan, mengenang perjuangan pahlawan, mendoakan para pejuang, serta mencontoh para pahlawan dalam mengisi kemerdekaan.
“Mari Isi kemerdekaan ini dengan cara belajar dan agar dapat memberikan kontribusi nyata untuk bangsa dan negara,” pesannya.(agus/LLJ).