Pandeglang,fesbukbantennews.com (16/3/2017) -Meski kurang perhatian Dari pemerintah dan menggunakan peralatan keselamatan seadanya bahkan lapuk, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten tetap semangat mengamankan kawasan pantai di Banten.
Ketua Balawista Banten ,Ade Ervin mengatakan, Balawista adalah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang penyelamatan laut lepas pantai dan perairan terbuka ( wisata tirta,red ) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai petugas lifeguard para anggota Balawista berbekal peralatan seadanya.
“Tak jarang alat-alat yang dipakai-pun sudah lapuk dan tak layak, namun hal ini tak urung menurunkan semangat para petugas lifeguard di kawasan pantai Banten antara pantai Anyer (Kabupaten Serang) Carita (Pandeglang) bahkan sampai pantai Sawarna (Lebak),” kata Ervin,Kamis (26/3/2017).
Hal demikian, lanjut Ervin, bukan tak inginnya para petugas tersebut memiliki fasilitas dan operasional yang jelas, namun kurangnya perhatian pemerintah menjadi aspek pertama dalam kendala yang dihadapi tersebut.
“dari analisa yang kami rangkum besarnya kepentingan standarisasi Balawista menjadi organisasi mitra pemerintah bahkan seharusnya menjadi milik pemerintah sesuai bakta sapta pesona yang pertama adalah aman,” tegas Ervin.
Dan,tegas Ervin, sesuai dengan yang tertuang dalam undang-undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang kepariwisataan BAB VII HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN Bagian Kedua Pasal 23 Ayat 1 Point a. Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban : menyediakan informasi kepariwisataan, perlindungan hukum, serta keamanan dan keselamatan kepada para wisatawan.
Di daerah lain,ungkap Ervin,seperti Bali,Sukabumi,Balawista difasilitasi oleh oemerintah . Bahkan Pangandaran,yang nota bene daerah pemekaran baru,Balawista nya difasilitasi oleh Pemerintah setempat.
“Maka sudah selayaknya pemerintah daerah memberikan bantuan penganggaran baik itu melalui APBD-APBDP-HIBAH hal ini sangatlah penting karena kepentingan Balawista adalah kepentingan keselamatan wisata,” kata dia.(LLJ)
