Peninggalan Kerajaan Banten Memprihatinkan, Alumni SMAN 1 Serang Segera Gelar Festival Culture Kaibon

0
196

Serang, fesbukbantennews.com (14/5/2018) – Memperingati 25 tahun kelulusan,  alumni SMA Negeri 1 (Smansa) Serang angkatan 1993 akan menggelar Festival Culture Kaibon. Hal itu berangkat melihat kondisi peninggalan-peninggalan sejarah di Banten yang kondisinya memprihatinkan. Yang lebih penting, mengenalkan sejarah kejayaan Banten kepada generasi muda.

Konfrensi pers Festival Culture Kaibon di resto Frangi pani ,kota Serang.

Seksi Kreatif Acara, Manik Ayu Sartika Dewi  mengatakan, ide tersebut didorong dari rasa ingin turut serta mensosialisasikan kebudayaan dan peninggalan sejarah yang ada di Banten. Menurutnya, ada rasa miris yang terasa dengan melihat kondisi beberapa peninggalan sejarah di kawasan Banten Lama yang tidak terurus, dan tidak semua orang mengetahunya.

“Kami sengaja memilih Keraton Kaibon sebagai pusat kegiatan, bahkan diantara orang Serang saja masih banyak yang belum tahu tempatnya. Selain itu kondisinya cukup mengkhawatirkan dan tidak terurus,” jelas Manik, Minggu (13/5/2018).

Menurutnya, dalam kegiatan ini akan terdiri dari berbagai rangkaian, seperti penampilan silat, debus, rampak bedug, tarian yang didukung oleh Dinas Pariwisata Kota Serang, ditambah dengan area khusus untuk kuliner khas Banten dan kerajinannya.

“Kami juga mencoba untuk sebuah konsep yang baru, jadi tidak hanya silaturahmi saja. Menggabungkan antara cultural festival, penampilan dari seni budaya yang digabungkan dengan musik kontemporer,” terang Manik.

Menurutnya, kegiatan ini masih berupa pemicu, dan tersegmen hanya kepada alumni Smansa Serang angkatan 1993, namun kedepannya sedang dipikirkan untuk dapat dilakukan secara rutin dan permanen.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Reuni Perak Smansa angkatan 1993, Gunawan Rusminto menyatakan, konsep ini akan coba membangkitkan kembali tentang sejarah kejayaan pada masa Kesultanan Banten.

“Kita akan menggali kembali budaya-budaya di Banten. Selain itu, kegiatan ini juga turut mendukung dari rencana pemerintahan WH-Andika dalam rangka revitalisasi Banten Lama,” ujar Gunawan.

Pria yang sempat berada di Dinas Pariwisata ini mengatakan, kegiatan ini juga akan memberikan masukan bagaimana memugar kawasan Banten Lama tersebut, dengan nilai-nilai budaya yang sudah ada sebelumnya.

“Jadi tidak hanya bongkar lalu pasang saja, namun juga ada nilai budaya yang mengiringinya,” lanjut Gunawan.

Wakil Ketua Pelaksana, Aziz Anhar menegaskan, konsep reuni yang unik ini adalah salah satu upaya untuk membangkitkan memori saat sekolah, juga memperkenalkan Banten kepada seluruh nusantara.

“Kami dahulunya adalah pelaku, yang mensosialisasikan Banten saat masih bergabung dengan Jawa Barat, ada yang menjadi duta dan lain-lain. Jadi setelah dipikirkan, selain memori saat sekolah, juga perlu diangkat sejarah Banten,” kata Aziz.

Menurutnya, konsep ini juga didukung okeh dinas-dinas terkait, karena sejalan dengan misi dinas yang ada, juga membantu untuk mempromosikan Banten Lama.

Salah Satu Panitia Reuni yang juga merupakan pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banten, Adhi Wiraparna mengatakan, konsep ini juga menjadi oto kritik bagi dirinya yang masuk dalam pemerintahan.

“Jadi bagaimana kita dalam rangka merevitalisasi Banten Lama, harus mengajak seluruh stakeholder, tidak hanya pemerintah, namun juga masyarakat dan ormas-ormas yang peduli,” tandasnya.

Menuju acara puncak di Keraton Kaibon Banten Lama tersebut, para alumni mengadakan beberapa kegiatan, seperti yang dilakukan pada saat ini, yaitu memberikan santunan kepada 100 anak yatim yang akan dilanjutkan dengan pemberian sembako ke lansia yang berada di sekitar kawasan Keraton Kaibon. (hr/LLJ)