Penderita Gangguan Jiwa di Pandeglang Capai 170 Orang

0
546

Pandeglang,fesbukbantennews (21/5/2015) – Jumlah penderita gangguan jiwa di Kabupaten Pandeglang bisa menjadi puncak gunung es. Setelah kemarin, Rabu (20.5) kembali dievakuasi sedikitnya 9 warga penderita gangguan jiwa, hingga kini jumlahnya mencapai sekitar 170 orang dari beberapa kecamatan yang ada disekitar Pandeglang. Ini belum menyisir wilayah selatan. Yang sangat disayangkan kondisi ini dirasa tidak mendapat perhatian serius dari Pemkab Pandeglang setempat.

Evakuasi penderita gangguan jiwa di Pandeglang.(ipin)
Evakuasi penderita gangguan jiwa di Pandeglang.(ipin)

“ Sudah sekitar 170 orang yang sudah kita tangani” demikian kata Iing, kordinator lapangan yang juga pegawai RSB.Permata Ibunda.

Evakuasi Mei Wijaya, pensiun UPT PKM Majasari ini, kemarin berhasil mengevakuasi sedikitnya 9 orang penderita gangguan jiwa, salah satunya persis berada didepan kantor kelurahan Pegadungan, Kecamatan Karang Tanjung,Kabupaten Pandeglang.

Seperti biasa, aksi kepedulian sosial yang merupakan kerja bareng antara tim Relawan Anti Pasung RSB.Permata Ibunda dengan RSJ. Soeharto Heerjan, Grogol Jakarta ini merupakan rutinitas yang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

Banyaknya penderita gangguan jiwa yang berhasil dievakuasi ini berkat kesadaran warga melaporkan keluarga mereka untuk direhabilitasi sehingga berharap kesembuhan. Selama menjalani rehabilitasi, mereka mendapatkan pengobatan gratis terus menerus hingga keadaan kembali sehat.

Beberapa penderita yang pernah menjalani rehabilitasi, kemarin mengadakan jumpa bareng sekaligus mengevakuasi penderita yang baru dilaporkan. Beberapa diantara mereka bahkan sudah dapat tampil ceri dengan bernyanyi dipanggung yang disediakan, bahkan ada yang kembali mampu membaca ayat suci Al Quran dengan fasih.

Untuk meminimalisir dan mengurangi jumlah penderita yang mengalami pemasungan, nampaknya perlu mendapat perhatian pemda melalui dinas terkait.

“ Kalau kita sisir seluruh wilayah Pandeglang, diperkirakan setiap desa dan kecamatan ada penderita gangguan jiwa, bahkan ada yang mengalami pemasungan hingga bertahun-tahun” ucap bu Meiwijaya.

“ Ini perlu kerjasama banyak pihak,baik masyarakat maupun pemda setempat untuk mengatasinya” sambungnya lagi.(ipin/LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here