Pena 98 Siap Rebut 2019

0
160

Jakarta,fesbukbantennews.com (11/12/2017) – AKTIVIS 1998 yang dua dekade lalu mencatatkan tinta emas dalam sejarah Indonesia kembali berkumpul untuk meresmikan Graha Persatuan Nasional Aktivis (Pena) 98 di Jalan Kemang Utara No. 22, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (09/12/2017) siang. 

Pena 98.

Hadir dalam kesempatan itu Sekjen Pena 98 Adian Napitupulu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Bupati Merauke Federikus Gebze, para Presedium Pena di berbagai provinsi serta ratusan Aktivis 98.

Dalam sambutannya, Adian menyebut, acara ini adalah untuk kembali mempersatukan para Aktivis 98 yang sudah terpisah di berbagai tempat, profesi dan jabatan.

“Pena 98 harus menjadi jarum yang merajut kembali lembar-lembar kebangsaan. Tempat ini adalah menjadi rumah kita untuk melakukan konsolidasi,  silaturahmi, berbincang dan apapun untuk meneruskan perjuangan yang belum selesai,” ungkap anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Dirinya menyadari, perjuangan tahun 1998 lalu belum sempurna. Maka para Aktivis 98 dari berbagai daerah diajak merebut 2019 untuk kembali meneruskan perjuangan yang belum selesai.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan, meski dirinya bukan termasuk dalam kelompok Aktivis 98, namun ia sangat mengapresiasi semangat para aktivis.

Kata dia, pihaknya concern terhadap perkembangan digital. Perkembangan itu ada yang berdampak positif dan juga tidak sedikit yang negatif dengan merongrong nilai-nilai kebangsaan.

“Saya datang ke sini (Graha Pena 98, red) karena kebangsaan. Saya meminta teman-teman mengelola medsos untuk persatuan kebangsaan,” pesannya.

Presidum Nasional Sulawesi Tengah,  Yahdi Basma mengatakan, saat ini salah satu musuh bangsa Indonesia adalah kempok intoleran. Menurutnya, bentuk perlawanan kelompok ini sudah sangat nyata dan diperlukan perlawanan yang nyata pula.

“Karena ini sudah nyata dan cara melawan kita juga harus nyata,” tegasnya.

Dirinya mengimbau, agar Pena 98 tidak lagi bercerai berai dalam kultur kedaerahan dan harus eksis mengibarkan keberagaman itu untuk kebersamaan.

Presidum Nasional Provinsi Banten, Muhamad Sofyan mengatakan, peresmian Graha Pena 98 merupakan momentum lahirnya kembali cita-cita reformasi.

“Sudah saatnya semua elemen bangsa bersatu memajukan NKRI. Indonesia memiliki peran strategis di kancah internasional,” tegas mantan wartawan lokal di Banten ini.(arla/LLJ)