Pandeglang,fesbukbantennews.com (30/7/2017)- Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menolak diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang (Perppu).
“Pemuda Muhammadiyah menolak Perppu Ormas. Dengan keluarnya Perppu Ormas Pemerintah justru bertindak represif seperti era orde baru,” kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak , usai mengisi acara Pelantikan Pengurus Pemuda Muhammadiyah Pandeglang di Pendopo Bupati Pandeglang ,Sabtu (29/7/2017).
Dahnil menegaskan, adalah jika pemerintah bertindak represif dalam pembubaran ormas, berpotensi menyalahgunakan kekuasaan dan pasti mengancam demokrasi Pancasila.
“Represifitas terang akan sangat berbahaya, bukan justru ‘mematikan’ ormas yang berideologi atau berlaku tidak sesuai dengan identitas ke-Indonesian, justru mereka bisa melakukan konsolidasi dan memperkuat diri karena merasa dizalimi. Maka, jalan hukum harus selalu dipilih dan ditempuh oleh Pemerintah” kata Dahnil.
Dahnil juga meminta pemerintah melakukan soft approach terhadap ormas-ormas yang terindikasi melenceng dari Pancasila. Menurutnya, akan lebih tepat dan efektif.
“Karena soft approach tidak menyebabkan dampak kebencian dan dendam yang kemudian melahirkan kelompok-kelompok radikal baru,” terangnya.
Pembubaran tersebut, tegas dia, tentunya harus tetap ditempuh dengan cara formal-konstitusional, melalui mekanisme hukum yakni melalui pengadilan.
Sementara, Hadir dalam pelantikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Anggota DPR RI Dimyati Natakusumah, Mantan Sekda Provinsi Banten Kurdi Matin, Ketua Umum PW. Pemuda Muhammadiyah Banten Ahmad Syailendra, Ketua PD. Muhammad Pandeglang Drs. H. Masruchi, Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Pandeglang Ilma Fatwa. Jamaah Muhammadiyah Pandeglang.(farid/LLJ)
