Pancasila Alami Marjinalisasi

0
178

Serang,fesbukbantennews.com (25/4/2016) – Salah satu tantangan persatuan dan kesatuan Indonesia adalah akibat nilai-nilai Pancasila yang mengalami marjinalisasi. Karena itu dibutuhkan pembudayaan Pancasila dengan model partisipatif, persuasif, dan dialogis.

Diskusi Wawasan Kebangsaan MPS.(gies)
Diskusi Wawasan Kebangsaan MPS.(gies)

Pernyataan di atas disampaikan Asdeputi 3/IV Kesatuan Bangsa KemenkoPolhukam Laksamana Pertama TNI Dr Sony Santoso, di Ponpes Al Fathaniyah, Kota Serang, Senin 25 April 2016. Sony hadir dalam diskusi wawasan kebangsaan yang digelar Majelis Pesantren Salafiyah (MPS) Banten.

“Selain karena Pancasila yang mengalami marjinalisasi, persatuan dan kesatuan Indonesia juga terganggu oleh paham radikalisme dan ekstrimisme, banyak generasi muda yang tidak peduli soal kenegaraan, adanya kebebasan yang berlebihan, serta penegakan hukum yang belum tegas,” kata Sony.

Sony berharap, nilai-nilai Pancasila di Banten bisa dipadupadankan dengan kearifan lokal yang sangat kental budaya keIslamannya.

Ketua MPS Banten KH Matin Syarkowi menuturkan, analisis wawasaan kebangsaan dan nasionalisme menjadi penting karena Banten kini tengah diterjang globalisasi. “Contoh paling mudah adalah ketika rakyat menolak sebuah investasi yang jelas-jelas tidak berizin, justru dianggap radikal. Ini bukti bahwa spirit nasionalisme kita tergerus oleh kepentingan bisnis,” kata Matin.

Hadir dalam diskusi tersebut ratusan santri, ustad, mahasiswa, perwakilan petani, nelayan dan pemuka agama. Pada sesi dialog, muncul pernyataan sikap dari beberapa elemen tentang pentingnya menegakkan Pancasila baik lewat pendidikan, keteladanan bersikap, serta sosialisasi. (gies/LLJ)