Ombak di Bagedur Bukan Tsunami, Biasa Terjadi Memasuki Musim Kemarau

0
315

Lebak, fesbukbantennews.com (11/6/2019) – Ombak yang terjadi , Selasa (11/6/2019) pagi hari tadi di Pantai Bagedur , Lebak, berjenis speling wave. Ombak tersebut biasanya terjadi saat suhu air disamudera menghangat karena hendak memasuki musim kemarau.

Suasana Pantai Bagedur ,Selasa (11/6/2019) sore.(foto: dokumen Balawista).

“Itu bukan tsunami, ombak tersebut biasanya terjadi pagi dan sore hari di teruskan dengan mulai berhembusnya angin dari arah selatan ke daratan,” kata Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista ) Banten, Selasa (11/6/2019).

Warga atau wisatawan, kata Ervin, tidak usah takut, namun perlu waspada. Sebab setiap pergantian iklim terkadang terjadi ekstrim.

“Oleh karenanya, Balawista Banten sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menyebarkan ratusan anggota ke berbagai pantai di Banten termasuk Bagedur . untuk memantau dan memberi rasa aman kepada pengunjung pantai, ” ujar Ervin.

Pada bulan Maret lalu, lanjut Ervin, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan Indonesia saat ini sedang memasuki fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau. BMKG memperkirakan musim kemarau akan dimulai pada April, yang diawali dari wilayah Nusa Tenggara.

Saat ini Indonesia sedang memasuki fase transisi dari musim hujan menuju musim kemarau. Diperkirakan, kemarau akan mulai April tahun ini, terutama dimulai dari wilayah Nusa Tenggara. Tapi akhirnya nanti melebar sampai ke seluruh wilayah Indonesia.

Sebelumnya beredar info, sejumlah wisatawan yang tengah menikmati libur panjang lebaran di Pantai Bagedur, Kabupaten Lebak panik akibat adanya ombak setinggi sekitar satu meter.

Sekretaris Balawista Lebak , Mumu Mahmudi menambahkan, bahwa ombak yang terjadi pagi tadi tidak berlangsung lama.

” alhamdulilah tidak ada korban jiwa dan ombak tersebut hanya sebentar. Wisatawan pun kembali melanjutkan aktivitas nya berenang, “kata Mumu.(LLJ).