Normalisasi Sungai Ciujung Lama Diproyesikan Pemkab Serang jadi Wisata Air

0
202

Serang,fesbukbantennews.com (13/9/2018) – Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Serang memberikan sosialisasi normalisasi Sungai Ciujung lama atau kali mati kepada penghuni bantaran sungai tersebut. saat sosialisasi, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memimpin secara langsung didampingi oleh Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Khatib Nawawi, Asisten Daerah 1 Agus Erwana, Dandim 06 02 Serang Letkol CZI Harry Praptomo, Kapolres Serang Indra Gunawan, Kepala bidang Operasi Pemeliharaan Sumber Daya Alam (SDA) Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung dan Cidurian (BBWSC3) Payitno.

Bupati Serang Rt Tatu Chasanah saat sosialisasi normalisasi Kali Ciujung Lama.(Pemkab Serang)

Tatu menjelaskan, rencana normalisasi kali mati mampu meningkatkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Pontang, Tirtayasa dan Lebakwangi untuk meningkatkan ketersediaan air di persawahan pada musim kemarau. Sehingga, masyarakat mampu meningkatkan hasil usaha taninya .

” Sejak saya menjadi Wakil Bupati terus berupaya untuk menyelesaikan persoalan air bersih disini belum ada hasil dan Alhamdulillah saat ini, baru tertangani dengan kerjasama dengan kementerian PUPR,” ungkapnya saat memberikan pemaparan kepada warga sekitar kali mati di Desa Kebuyutan, Kecamatan Tirtayasa, Kamiss (13/09/2018).

Pemkab Serang, tegas Tatu, juga berkomitmen akan membantu warga yang memiliki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk diberikan bantuan agar memiliki tempat tinggal yang layak dengan melakukan mendata warga sekitar kali mati tersebut. “ Ibu kepikiran sama warga yang tidak mampu dan menjadi tanggung jawab saya sebagai Bupati Serang. Oleh karena itu, untuk warga yang tidak mampu akan kita pikirkan bersama untuk bantuan yang akan diberikan karena ada iuran ASN juga untuk RTLH di Kabupaten Serang,” tuturnya.

Senada dengan Tatu, Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa menuturkan,bantuan pusat tidak turun secara langsung jika Bupati Serang tidak melakukan negosiasi kepada pemerintah pusat untuk membantu kali mati. Dan bangunan yang terdapat di Kali mati tidak bisa diganti rugi oleh Pemkab karena tanah tersebut milik Negara. “Jika melakukan ganti rugi diatas tanah milik negara akan menjadi temuan KPK dan Kami dipastikan pembangunan tidak akan merambat ke tanah
milik warga,” ujarnya.

Pandji menambahkan, Pemkab Serang berencana air kali mati akan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk dimanfaatkan warga menjadi air minum. “Hal ini menjadi kesempatan bagi kita agar tidak lagi mempermasalahkan air disini, karena untuk mendapatkan bantuan ini tidak mudah. Bupati juga puluhan kali datang ke Pusat dan meminta bantuan Haji Maruf Amin sebagai tokoh di Tanara untuk disambungkan kesana,” katanya

Sementara itu, Kepala bidang Operasi Pemeliharaan SDA BBWSC3, Payitno meminta dukungan kepada seluruh pihak untuk pembangunan yang akan dilakukan di badan sungai untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau dan tempat wisata air untuk warga sekitar. “Hasil studi tahun 2017 akan dilakukan tampungan air baku 200 ltr per detik dan sekarang sedang dilakukan detil design secara sistem pemanfaatan agar tidak terjadi banjir lokal,” kata Payitno.

Selain itu, warga Desa Kabuyutan, Munawaroh mendukung dengan adanya normalisasi yang akan dilakukan pemerintah. Pasalnya, dengan adanya normalisasi kali mati tersebut akan menunjang kebutuhan warga yang menjadi permasalahan selama puluhan tahun. “ Terimakasih kepada pemerintah atas renncana normalisasi ini dan semoga kami menjadi warga yang sehat setelah normalisasi dilakukan,” ucapnya. (PemkabSRG/bknADV/LLJ)