Nelayan Kejar Benur, Pesisir Lebak Kesulitan Ikan

0
186

Lebak,fesbukbantennews.com (3/10/2016) – Banyaknya nelayan di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten yang memburu benur udang lobster (anak lobster) mengakibatkan warga daerah tersebut kesulitan mendapatkan ikan.

Pelabuhan Ikan Tanjung Panto .(LLJ)
Pelabuhan Ikan Tanjung Panto .(LLJ)

“Lagi sulit pak ikannya, nelayannya banyak yang cari ikan,” kata Ulung kepada tim Ekspedisi Pesisir Banten di kawasan Pantai Sawah Kabayan, Lebak,Banten.

Ulung menjelaskan, para nelayan menangkap anak lobster karena harga di pasaran cukup tinggi. Harganya. Sangat jauh diatas harga ikan. “Satu benur saja paling murah Rp15 ribu, bahkan sampai 60 ribu,” ungkapnya.

Nelayan lanjut Dia, beramai-ramai menangkap benur lobster karena permintaan ekspor cukup tinggi. Ditambah populasi benur lobster di sepanjang pesisir selatan kini berkembang.

“Dalam sehari, nelayan hasil mencari benur bisa memperoleh Rp750 ribu,” katanya.

Para nelayan yang menangkap benur lobster bukan hanya dari Kabupaten Lebak saja, tetapi mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, Lampung, Sukabmi, Cilacap dll.

Menurut Dika, seorang nelayan di Bayah, benur-benurr hasil tangkapan di pesisir Lebak Selatan di ekspor ke berbagai negara. “Kirimnyya sih ke Dadap Tangerang dulu, baru dari Dadap ke luar negeri,” katanya.

Sebenernya, tegas dia, katanya, nelayan menangkap benur lobster dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No. 1/2015 yang dikeluarkan oleh Menteri Susi. Peraturan menteri itu tentang larangan kegiatan tangkap lobster, kepiting dan rajungan dalam keadaan bertelur.(LLJ)