Nasib Manusia Akar dari Pontang, Tak Dipedulikan Pemkab Serang dan Ditinggal Kabur Istri

0
1606

Serang,fesbukbantennews (5/4/2015) – Penderitaan yang dialami Jumadi (35) “manusia akar” warga Kubang Puji RT09 RW 03 terasa lengkap. Penyakit yang dideritanya sejak 8 tahun lalu, selain membuat istrinya meninggalkan dia dan anaknya, juga tak dapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Serang.

kondis tangan dan kaki Jumadi "manusia akar" asal Pontang.(LLJ)
kondis tangan dan kaki Jumadi “manusia akar” asal Pontang.(LLJ)

Jangankan Pemkab Serang, pihak kelurahan hingga kecamatan pun, belum pernah ada yang menjenguknya.

Jumadi pun terpaksa berobat mengandalkan belas kasih orang lain dan pendampingan relawan untuk terus melakukan pengobatan di RSCM Jakarta.

Kartu BPJS tak mampu membiayai kebutuhan obat-obatan yang dibutuhkan penderita gangguan kulit langka (Epidermodysplasia Verruciformis) atau biasa disebut manusia akar, hanya mampu pasrah jika mau menebus obat tak punya uang.

Seperti pekan ini, Jumadi diharuskan membeli 10 butir obat untuk mencoba meluruhkan kutil di seluruh tubuhnya. ” harus beli 10 butir, sebutirnya Rp70 ribu,” kata Surohman, adik Jumadi kepada FBN.

Dia pun mengaku bingung, harus dari mana mendapatkan uang untuk membeli obat tersebut. Belum lagi untuk kebutuhan makan serta akomodasi ibu Jumadi yang mendampingi anaknya selama pengobatan.

Menurut relawan yang mendampingi Jumadi, Rully, BPJS tidak bisa mengcover kebutuhan obat-obatan Jumadi.” BPJS tidak bisa memenuhi kebutuhan obat pak Jumadi,” kata Ruly.
Rully jug menceritakan, Jumadi pernah berobat ke RSCM pada 2012 lalu. Lantaran kekurangan biaya, terpaksa pengobatan terhenti.

“Saat itu, Jumadi bisa berobat lantaran memiliki Jamkesda. Namun sekarang tak ada Jamkesda, meski memakai BPJS. Ia sendiri takut menggunakan BJS, lantaran meski memiliki BPJS, tetap saja harus merogoh kocek untuk keperluan obat yang tak dicover BPJS,. Serta untuk makan dan transportasi selama pengobatan, ” tegas Rully.

Selama ini, tegas Rully, yang sudah membantu pengobatan selain pembaca fesbuk banten news, juga anggota komunitas facebook Bahasa Jawa Serang (BJS) dan Baznas Provinsi Banten. “Dari pemerintah belum ada. Dari pemrov Banten cuma sekali saat membantu membawa pak Jumadi dengan ambulance dinkes ke RSCM. Tapi sekarang tidak terdengar lagi rencana bantuan untuk pak Jumadi dari pemprov Banten. (LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here