Nasib Ibu Ilik Warga Sawah Luhur ; Rumah Ambruk , Anak Dicabuli Tetangga

0
239

Serang,fesbukbantennews.com (12/5/2017) –  Sudah jatuh tertimpa tanggal pula,untung tak dapat diraih malang  tak dapat ditolak. Mungkin kata-kata itulah yang pas disematkan untuk ibu Ilik Nursaadah (40) janda beranak satu, warga Kampung Jamblang, Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen,kota Serang .

Rumah Ilik di Sawah Luhur kota Serang ambruk.(LLJ)

Sudah rumahnya ambruk dihantam angin kencang, anak semata wayangnya yang mempunyai keterbelakangan mental Yani (30) disetubuhi oleh tetangganya.

 

Dari pantauan FBn,Ilik hanya mamalpi terbaring di kasur di ruangan  dapur ,karena rumahnya dari  depan hingga tengah ruangan hancur.

 

Rumah Ilik hancur dihantam angin pada 7 Mei 2017 lalu. Beruntung dalam musibah itu, tidak ada korban jiwa, hanya saja korban khawatir rumahnya bakal ambruk kembali.

 

Berdasarkan pantauan, rumah yang ditempati korban memang sudah ambruk bagian dindingnya sehingga ruangan itu menjadi terbuka. Ilik sendiri tinggal bersama dengan Yani, anaknya yang menderita gangguan mental, karena trauma menjadi korban pemerkosaan oleh tetangganya sendiri.

 

Saat ini, Ibu dan anak itu tinggal di bagian depan rumah yang terbuat dari kayu dengan luas ruangan ukuran 1,5×1,5 meter berlantaikan tanah. Pada ruangan itu hanya ada kasur yang tidak terlalu besar. Ilik sendiri biasa tiduran di lantai dengan beralaskan tikar.

 

Sebenarnya korban mengaku takut tidur di rumahnya yang kondisinya memang sudah rusak. Karena tembok dan kayu bangunan sudah terlihat lapuk. Namun ibu dan anak itu tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah menempati rumah yang kondisinya memprihatinkan.

 

Pasca ambruknya rumah korban, masyarakat langsung kerja bakti untuk merapikan puing-puing rumah tersebut, karena puing rumah korban sempat menutup akses jalan warga. Namun, guna mencegah bencana susulan, sementara ini tembok rumah korban ditopang oleh kayu.

 

Ilik Nursadah mengatakan, kondisi rumahnya memang sudah tidak layak, karena bangunannya rentan roboh. Rumah yang terbuat dari bata itu sudah cukup lapuk, apabila terjadi hujan dan disertai angin, bisa merobohkan rumahnya.

 

“Kejadianya hari Minggu kemarin, saat hujan angin. Saat itu saya sedang Shalat Asar, tiba-tiba ada suara kencang. Saat dicek, tembok rumah sudah hancur,” katanya kepada FBn,Jumat (12/5/2017) sore ditemui di rumahnya, kemarin.

 

Ilik sendiri mengaku tidak akan mampu memperbaiki lagi rumahnya yang telah ambruk. Korban juga tidak memiliki penghasilan tetap. Makan sehari-hari saja, korban sering mendapatkan bantuan dari masyarakat.

 

“Saya cuma kerja serabutan, bantu-bantu di sawah dan dibayar Rp15 ribu perharinya. Kalau buat tambahan paling jadi buruh cuci pakaian tetangga. Jadi kalau buat membangun rumah saya bingung punya uang dari mana,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Ilik mengungkapkan, selain persoalan rumah, anak perempuannya membutuhakan bantuan medis pasca menjadi korban pemerkosaan oleh tetangganya. Insiden itu meninggalkan trauma yang menyebabkan anaknya hilang ingatan.

 

“Tahun 2015 lalu, anak saya diperkosa sama tetangga. Sekarang dia hilang ingatan. Keluarga pelaku pernah memberi kompensasi Rp1 juta tapi saya tolak, karena kalau diterima sama saja saya menjual anak saya,” kata Ilik.

 

Sementara,sekitar pukul 17.40 wib, tiba rombongan dari BNPB kota Serang membawa bantuan diantaranya terpal ,makanan,perlengkapan masak dan sembako.(LLJ)