Militer Myanmar Lampaui Batas Hukum, Bunuh Kaum Rohingya Termasuk Bayi

0
168

Serang,fesbukbantennews.com (2/9/2017) – Militer Myanmar dituding melakukan pembunuhan di melampaui batas hukum yang dimiliki di kawasan Rakhine yang dihuni warga Muslim Rohingnya. 

Pengungsi kaum Rohingya .(foto:tempo)

Menurut kesaksian warga dan sejumlah aktivis hak asasi manusia, para serdadu terlatih itu menembaki kaum pria Rohingya tak besenjata, perempuan, dan anak-anak.

“Bala tentara itu juga melakukan serangan dengan cara membakar apa saja yang ada di sana,” kata saksi mata.

Otoritas di Myanmar mengatakan, serangan militer yang berlangsung sejak Jumat, 25 Agustus 2017, mengakibatkan sedikitnya 100 orang tewas.

Mereka menjelaskan, aksi bersenjata itu sengaja dilancarkan untuk memberangus perlawanan Tentara Penyelamat Arakan Rohingnya (ARSA) yang sebelumnya menyerbu pos polisi pada subuh dinihari.

Pemerintah Myanmar meyatakan bahwa mereka melancarkan perang melawan terorisme di Maungdaw, Buthidaung dan Rathedaung, kawasan yang dihuni sekitar 800 ribu orang.

Aziz Khan, seorang warga Maungdaw, mengatakan, militer menyerbu desanya pada Jumat subuh dan menembak tanpa pandang bulu ke arah mobil dan rumah penduduk.

“Pasukan pemerintah dan polisi penjaga perbatasan yang tewas sedikitnya 11 orang di desa saya. Ketika mereka tiba, mereka mulai menembak setiap yang bergerak. Selanjutnya, beberapa tentara melakukan pembakaran. Perempuan dan anak-anak termasuk yang tewas dalam aksi bersenjata tersebut,” ucapnya.

“Sekalipun bayi, tak lepas dari amuk senjata militer Myanmar,” tambahnya.

Menurut sejumlah aktivis pembela Rohingnya, jumlah korban tewas lebih besar daripada yang disebutkan pemerintah kepada media. Mereka menjelaskan, korban tewas sesuai dengan catatannya mencapai 800 minoritas Muslim, termasuk puluhan perempuan dan anak-anak.

“Mereka tewas akibat kekerasan,” ucapnya. Namun demikian, informasi yang disampaikan aktivis Rohingyabelum bisa dikonfirmasi ke pihak independen.(sumber: tempo.co/LLJ)