Lusa, Warga Baduy Siap Lakukan Seba

0
179

Lebak, fesbukbantennews.com (11/5/2016) – Sedikitnya 1800 masyarakat adat Baduy Luar dan Baduy Dalam akan melaksanakan ritual tahunan Seba Baduy 2016. Yang dimulai dari tanggal 13-15 Mei 2016.

Jaro Saijah (kanan).
Jaro Saijah (kanan).

“Kita mulai berangkat Seba hai Jumat jam satu siang (13 Mei 2016,red). Sementara ini yang akan berangkat sebanyak 1800 warga. Dari Baduy Dalam dan Luar,” kata Jaro Saijah ketika ditemui FBn di kediamannya di Kadu Ketug,Rabu (11/5/2016) pagi.

Sementara, lanjut Jaro Saijah, untuk Baduy Dalam berangkat sejak pagi hari. Karena mereka melakukan Seba dengan berjalan kaki.

“Sekarang ini kita sedang menyiapkan untuk Seba. Seperti persiapan hasil bumi,” jelas Jaro Saijah.

Untuk tahun ini, Seba Baduy akan langsung dipusatkan eks Pendopo Gubernur di Alun-alun Barat Kota Serang, Banten pada 13 – 15 Mei 2016.

Di upacara itu, warga Baduy dalam dan Baduy luar, Banten, akan menempuh perjalanan jauh. Mereka akan berjalan kaki menempuh jarak sekitar 115 kilometer. Beragam hasil bumi dibawa dalam perjalanan panjang itu. Semuanya, akan disampaikan kepada kepala pemerintah daerah yang kerap disebut Bapak Gede. Ini bukanlah upeti, melainkan bentuk ketulusan dan keikhlasan semata yang diungkapkan setiap tahun.

Ritual tahunan masyarakat adat Baduy ini, menjadi salah satu objek wisata budaya di Banten, yang sudah terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi sampai mancanegara. Perayaan “Seba Baduy” sampai sekarang masih dipertahankan secara turun-temurun oleh masyarakat Baduy Dalam yang berpakaian khas putih-putih dan masyarakat Baduy Luar yang berpakaian hitam-hitam. Perjalanan saat upacara ditempuh lebih kurang 12 jam. Tidak kenal panas dan hujan. Segala cuaca akan tetap diterabas. Warga Baduy yang ikut dalam Seba, semuanya laki-laki. Kaum hawa dilarang ikut.

Perayaan Seba Baduy, biasanya dilakukan setelah warga baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Kawasan masyarakat Baduy dalam yang tersebar di tiga kampung, yakni Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana, saat ritual kawalu biasanya tertutup bagi wisatawan atau pengunjung.(LLJ)