Lomba Seduh Manual di Festival Kopi Banten Vol 1, Gunakan Kopi Cinangka dan Cibeber

0
230

Serang,fesbukbantennews.com (28/4/2019) – Sebanyak 32 peserta beradu kemahiran dalam Lomba seduh manual yang diselenggarakan pada Festival Kopi Banten 2019 Rabu (24/4/2019) lalu. Selain mengasah kemampuan menyeduh kopi manual, para peserta juga diperkenalkan beberapa varian kopi yang ditanam dan diolah di Banten.

Para peserta adu kemahiran seduh kopi manual di Festival Kopi Banten Vol 1.

Kopi yang digunakan untuk perlombaan adalah kopi robusta yang ditanam di daerah Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Tidak disangka, kopi hasil olahan ini bisa dikategorikan sebagai Fine Robusta, karena citarasanya yang mirip dengan kopi arabika. Terutama adanya rasa manis yang tidak semu. Aroma dan rasa manisnya mengingatkan juri dan peserta pada madu asli.

Lomba seduh juga menggunakan kopi yang ditanam di daerah Tegal Lumbu, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Kopi ini berjenis arabika dengan varietas Ateng Super.

Peserta lomba seduh mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk dapat mengenal karakter kopi Banten agar dapat menyajikan kopi yang nikmat dan memikat para juri.

Hadir pada acara ini, juri tingkat nasional yaitu Aditya Gusmantara, owner & roaster Caffetto Coffee, Bambang Wahyu Hidayat dari Indonesia Coffee Event Licensed Judge serta Ibnusina selaku owner Titik Nyeduh.

Didatangkannya juri tingkat nasional pada lomba seduh kopi ini dengan harapan para juri dapat mempromosikan kopi asal Banten ini di lingkungannya.

Kehadiran para juri ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian para peserta lomba seduh, juga untuk menilai sejauh mana kopi Banten dapat berkiprah.

Peserta omba tidak hanya berasal dari Banten saja, ada yang khusus datang dari Sukabumi untuk mengikuti lomba seduh manual ini.

Banten yang lebih dikenal dengan kopi jenis robusta diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi robustanya, mulai dari budidaya hingga pascapanen yang baik.

Juga kita bisa berbangga hati kalau satu saat, Banten punya kopi arabika yang bisa bersaing dengan kopi arabika dari daerah lain.

Lomba seduh yang digawangi oleh Syahid Hurriyatna bersama komunitas Serang Ngopi memperlombakan 32 peserta yang akan berlomba satu lawan satu dengan menggunakan metode Manual Brewing V-60.

Antusias peserta lomba sangat mengejutkan karena jumlah peserta yang membludak hingga banyak peserta rela masuk waiting list.

Lomba yang berakhir pada pukul sebelas malam ini menghasilkan Juara pertama Bayu dari Cilegon Coffee Community, Juara kedua Anto dari Kiara Coffee Serang serta Juara ketiga direbut Mukhtar dari Kedai Kopi Ngepuzz Serang.

Adapun pemenang oertama mendapatkan dua juta rupiah, pemenang kedua satu juta rupiah dan juara ketiga lima ratus ribu rupiah. Masing-masing pemenang mendapatkan trophi dan sertifikat.(***/LLJ)