Kota Serang Diserbu Gerombolan Pemotor, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

0
221

Serang,fesbukbantennews.com (13/6/2016) – Minggu (12/6/2016) dinihari, gerombolan bermotor melakukan aksi teror di tengah Kota Serang, Ibukota Provinsi Banten. Di sepanjang jalan Jendral Ahmad Yani. Akibatnya seorang warga tewas, puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Salah satu warga Korban penyerangan orang ttak dikenal dirawat di RS dradjat prawiranegara Serang.(foto:dulur FBn)
Salah satu warga Korban penyerangan orang ttak dikenal dirawat di RS dradjat prawiranegara Serang.(foto:dulur FBn)

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa yang terjadi menjelang sahur tersebut dilakukan gerombolan yang belum diketahui identitasnya berlangsung kurang dari satu jam.

Seorang warga yang tewas dalam kejadian tersebut bernama Aden Inca Rizki (18) remaja asal Cikupa Tangerang yang merupakan anggota Suzuki Satria F Club Tangerang yang saat kejadian tengah kopi darat dengan sesama anggota SSFC chapter Serang dan Cilegon.

Korban sendiri tewas usai menjalani perawatan intensif di UGD RS Dr. Drajat Prawiranegara Serang. Korban kehabisan darah akibat luka di kepala dan lehernya.

Seorang saksi mata yang melihat kejadian, Arief Maulana Hakim mengungkapkan, peristiwa berawal dari kendaraan roda dua yang ditumpangi oleh pria berbadan tegap datang dan menendang semua motor yang berada di jalan Ahmad Yani Kota Serang. Para pria yang didominasi menggunakan jaket, helm dan masker itu berteriak agar kegiatan para bikers untuk membubarkan diri.

“Yang saya tahu, mereka datang berboncengan. Tiba-tiba saja mereka menendang motor-motor kita yang terparkir di bahu jalan, mereka juga berteriak ‘Bubar-bubar’. Kita sih gampang saja saat itu untuk bubar, tapi ada apa? kenapa motor kita ditendang-tendang dan dirobohkan?” papar Arief yang merupakan pengurus SSFC chapter Serang.

Lantaran motor yang berada terparkir di bahu jalan ditendang, beberapa rekannya kemudian mendekati puluhan orang tersebut dan mempertanyakan maksud dari aksi itu. Bukannya dijawab, para pria berbadan tegap ini kemudian melakukan pemukulan terhadap bikers yang ada dilokasi.

“Kita kan bertanya, ada apa ini. mereka ga jawab, malah mukulin teman-teman kita. Karena ada salah satu teman kita bernama Sunandar yang mengalami luka sobek dikepala bagian belakang karena dipukul orang. Akhirnya saya lari ke Kantor Polisi (Polres Serang, red) disana kita diminta untuk berobat,” kata Arief.

Saat kejadian, Arief memastikan jika gerombolan tidak dikenal itu membawa berbagai peralatan, seperti double stik, obeng, kayu dan besi. Ia meminta kepada pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

“Saya cuma lihat ada yang bawa double stik, obeng, kayu dan besi panjang. Kita juga bingung, mereka ini dari mana. Untuk korban yang meninggal bernana Aden, dia chapter Tangerang yang sedang bersilaturahmi ke Chapter Serang, kebetulan Chapter Cilegon juga saat itu ada dilokasi,” jelasnya.
Selain komunitasnya yang diserang, lanjut Arief, ia juga sempat melihat beberapa komunitas lainnya juga mengalami hal serupa.

“Kan banyak komunitas yang tak jauh dari tempat kita berkumpul. Mereka juga diserang, seperti R12, SCS dan komunitas lainnya,” tukasnya .

Pantauan di RS Dr. Drajat Prawiranegara, Serang. Korban Aden meninggal pada pukul 18.00 WIB, Minggu (12/6). Jenazah korban langsung dibawa ke kampung halamannya di Cilacap Jawa Tengah, pukul 19.30 WIB. Keterangan petugas medis dilokasi mengatakan jika keluarga korban meminta korban tidak diotopsi dan memilih untuk membawa Jenazah ke kampung halaman.

Salah satu Perwira di lingkungan Polres Serang yang enggan disebutkan namanya membenarkan, jika aksi terror tersebut sempat dilaporkan ke Polres Serang. Namun, karena kondisi para korban yang membutuhkan perawatan medis, pihaknya meminta para korban untuk menjalani pengobatan. “Iyah, semalam banyak yang mau laporan. Tapi saya sampaikan, silahkan berobat dahulu. Karena kondisi para korban mengkhawatirkan,” katanya.

Dihubungi terpisah, Kapolres Serang AKPB Nunung Saefudin enggan berkomentar banyak terkait aksi terror tersebut. Ia menyebutkan jika peristiwa tersebut belum dilaporkan ke Kepolisian. “Saya belum terima laporannya. Mungkin kalau sudah saya terima, bisa saya jelaskan,” kata Kapolres.(aden/LLJ).