Koalisi Guru Banten Tolak Sistem Full Day School

0
196

Serang,fesbukbantennews.com (10/8/2016) – Gagasan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang penerapan sistem full day school untuk pendidikan dasar baik negeri maupun swasta ,banyak menuai penolakan. Diantaranya penolakan dari Koalisi Guru Banten.

Ilustrasi.(net)
Ilustrasi.(net)

Seperti yang disampaikan kepada redaksi FBn melalui rilis KGB. Inilah rilisnya:

Koalisi Guru Banten (KGB) Menolak Full Day School
Jokes setiap ganti menteri pasti ganti kebijakan ternyata benar adanya. Belum sepekan menteri pendidikan yang baru dilantik, beliau mewacanakan untuk menerapak full day school (FDS), atau sekolah sehari penuh.

Siswa akan seharian berada di sekolah. Mereka berangkat sekolah pukul 07.00 dan akan pulang pukul 17.00. Menghabiskan waktu di sekolah tentu saja membosankan, dan akan berpengaruh terhadap perkembangan siswa.

Belajar dari Finlandia, justru disana siswa menghabiskan sedikit waktu di sekolah, tidak dibebani dengan tugas dan pekerjaan rumah yang menumpuk. Bahkan di Finlandia para orang tua sudah mulai menerapkan home schooling (sekolah rumah) untuk anaknya.

Anak usia sekolah dasar (SD, SMP) harus banyak bermain, tidak dibebani dengan beban belajar yang tinggi.
Koalisi Guru Banten menilai Kebijakan Full Day School yang dikemukakan menteri pendidikan Muhadjir adalah suatu kemunduran.
Oleh karena itu kami guru yang tergabung dalam Koalisi Guru Banten menolak penerapan Full Day School dengan pertimbangan :

1.Menambah beban kerja guru, sedangkan guru juga memiliki hak untuk mendidik anak-anak mereka di rumah.

2.Menghabiskan waktu seharian di sekolah akan sangat membosankan bagi siswa, tentu saja akan berpengaruh terhadap perkembangan siswa, apalagi sekolah di Indonesia tidak menjamin tidak adanya tindak kekerasan di sekolah.

3.FDS merampas hak bermain siswa.
Akan berkurangnya waktu anak-anak bersama orang tua di rumah. Padahal rumah adalah tempat pendidikan terbaik bagi anak-anak. Hal tersebut merampas hak orang tua untuk mendidik anak.

4.FDS merupakan bias urban masyarakat perkotaan. Alasan FDS untuk menjaga siswa agar tidak terlantar diluar sekolah sangat naif. Bagaimana dengan anak-anak petani, atau masyarakat pedesaan yang setelah lepas sekolah harus membantu orang tua pergi ke sawah.

Demikian siaran pers ini kami buat. Salam perubahan!!!

Presidium KGB
Deny Surya Permana (087741081020)
Haetami Firdaus (087772530824).(LLJ)