Keturunan Syech Yusuf dari Afrika Kunjungi Sultan Banten

0
216

Serang,fesbukbantennews.com (1/5/2017) – Dalam rangka napak tilas perjuangan dan riwayat Syekh Yusuf, sejumlah akademisi dan anggota parlemen dari Afrika Selatan mengunjungi Kesultanan Banten, Senin  (1/5/2017) . Kunjungan tersebut diterima oleh Sultan Banten ke-18, RTB H. Bambang Wisanggeni di Komplek Kesultanan, Banten Lama.

Sultan Banten RTB Bambang Wisanggeni (kiri) berbincang dengan tamu dari Afrika Shahid Esau.(LLJ)

Shahid Esau, Ulama sekaligus pengusaha yang ikut dalam rombongan tersebut menjelaskan bahwa kunjungan mereka kali ini memiliki dua tujuan.

“pertama karena ingin bertemu Sultan Bambang Wisanggeni dan yang kedua dalam rangka ziarah, kegiatan yang sudah rutin mereka lakukan di setiap tahunnya,” kata Shahid Esau.

Dalam diskusinya, Mr. Shahid yang juga mewakili Pengusaha (Kadin) Afrika Selatan menanyakan apa saja project di Banten yang dalam waktu dekat sedang dikembangkan oleh Kesultanan Banten dan bisa dikerjasamakan antar Kesultanan dan pengusaha-pengusaha dari Afrika Selatan, terutama di bidang kelautan.

Sultan Bambang menjelaskan bahwa Kesultanan fokus ke beberapa kegaiatan kemasyarakatan, semisal bidang keagamaan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.

“Untuk pemberdayaan masyarakat di Banten terkait di bidang kelautan, dapat dikembangkan pemberdayaan ikan patin yang dibuat menjadi nudget dan di eksport ke Thailand, karena pasarnya sudah ada. Dan disambut oleh Mr. Shahid untuk dikerjasamakan,” kata Sultan.

Mr. Fatieg Behardien Ketua Rombongan dari Afrika Selatan menjelaskan bahwa Desember mendatang Sultan Banten diundang ke Afrika Selatan tepatnya ke Capetown selama seminggu, dan berziarah ke Syech Yusuf di Afrika Selatan.

Rombongan dari Afrika Selatan berencana akan datang kembali di bulan desember dalam rangka Maulid di sekitar pertengahan Desember. Kedatangan mereka semata-mata karena ikatan emosional keluarga yang sama-sama keturunan syech Yusuf serta berkunjung ke leluhur dan kasepuhan di Banten.

Untuk diketahui, Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani berasal dari Kesultanan Gowa, ketika Kesultanan Gowa mengalami kalah perang terhadap Belanda, Syekh Yusuf pindah ke Banten dan bersahabat dengan Pangeran Surya (Sultan Ageng Tirtayasa). Saat Pangeran Surya diangkat Menjadi Sultan Banten, Syech Yusuf diangkat menjadi mufti.

Pada periode ini Kesultanan Banten menjadi pusat pendidikan agama Islam, dan Syekh Yusuf memiliki murid dari berbagai daerah, termasuk 400 orang asal Makassar yang dipimpin oleh Ali Karaeng Bisai. Ketika pasukan Sultan Ageng dikalahkan Belanda tahun 1682, Syekh Yusuf ditangkap dan diasingkan ke Srilanka pada bulan September 1684.

Melalui jamaah haji yang singgah ke Sri Lanka, Syekh Yusuf masih dapat berkomunikasi dengan para pengikutnya di Nusantara, sehingga akhirnya oleh Belanda, ia diasingkan ke lokasi lain yang lebih jauh, Afrika Selatan, pada bulan Juli 1693. Beliau wafat di Afrika Selatan pada tanggal 23 Mei 1699, Jenazahnya dibawa dan dimakamkan kembali di Lakiung Makasar, pada April 1705.(gun/LLJ)