Ketua ASITA Banten : Banten Beach Festival Tak Dongkrak Kedatangan Wisatawan

0
559

Serang,fesbukbantennews.com (27/11/2015) – Ketua DPD ASITA Provinsi Banten Mukhlis Ikhsor Gatot menyatakan, kegiatan seperti Banten Beach Festifal yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di pantai Tawing Kabupaten Serang, hanya bersifat mubajir. Pasalnya kegiatan seremonial itu dinilai tidak mampu mendongkrak kedatangan wisatawan untuk berkunjung ke Banten.

Banten Beach Festival 2015.(foto:humas Setda pemprov Banten)
Banten Beach Festival 2015.(foto:humas Setda pemprov Banten)

“Apalagi setiap kegiatan seremonial seperti ini dilakukan tanpa adanya publikasi yang menyeluruh terhadap masyarakat. Jangan hanya buat spanduk-spanduk besar saja,”kata Mukhlis, ketika dihubungi wartawan, Jumat (27/11/2015).

Bahkan Mukhlis menyayangkan pihak Disbudar Banten, yang dianggap kurang memperhatikan masukan dari berbagai pihak seperti ASITA. Karena acara seperti ini terkesan hanya untuk memunculkan kemewahan, tanpa memperhatikan dampak positif dari wisatawan yang datang ke Banten.

“Ini kan tidak ada dampaknya terhadap peningkatan wisatawan yang berkunjung. Ini seperti hujan sebentar banyak, setelah itu tidak ada lagi wisatwan yang datang,”tegasnya.

Lebih dari itu Mukhlis menilai setiap acara promosi yang dilakukan oleh Disbudpar tidak ubahnya seperti menjual makanan. Akibatnya selesai kegiatan digelar, maka tidak terlihat dampak positif yang dihasilkan.

“Jangan samakan menjual potensi pariwisata itu dengan menjual pisang goreng. Saya saja ada di Lombok hari ini mewakili ASITA dalam rangka menjual destinasi wisata Banten. Coba itu dilakukan oleh pemerintah,”tegasnya.

Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arif Yahya menilai, setiap kegiatan promosi wisata hendaknya dibarengi dengan keterlibatan SDM yang memadai. Lebih dari itu pemerintah perlu juga mengajak stakeholder seperti masyarakat akan pentingnya pariwisata. Sehingga promosi yang dilakukan bersifat menyeluruh dan dirasakan oleh semua kalangan.

“Ketiganya kita lemah, pemasaran dan destinasi kita lemah, promosi kurang serta SDM. Makanya kita harus persiapkan SDM, kita harus siapkan SDM, yang pertama untuk kelompok sadar wisata. Kedua untuk sertifikasi untuk hotel dan restoran yang ada di sini. Sudah 300 orang kita sertifikasi dengan standar ASEAN. Yang ketiga untuk anak-anak Banten, agar tidak sekolah jauh-jauh pariwisata, misalnya sekolah tinggi di Banten untuk membuka sekolah pariwisata,”tuturnya.

Gubernur Banten Rano Karno menambahkan, Untuk menunjang potensi pariwisata di Banten, pemprov Banten terus mendorong pembangunan infrastruktur pendukung. Dengan dukungan pemerintah, salah satu upaya yang ditempuh yakni dengan rencana pembangunan jalan tol Serang-Panimbang.

“Nah itulah Tahun 2016 akan dibangun tol, Serang-panimbang itu, yang 83 KM. Kalo itu jadi, dari Jakarta ke Tanjung Lesung bisa ditempuh sekitar 2,5 jam,”jelas Rano.

Oleh karena itu Rano berharap upaya promosi wisata ini didukung oleh semua lapisan maysarakat. “Makanya perlu dukungan semua pihak, termasuk masyarakat yang ada di sekitar lokasi pariwisata,”singkatnya.(bbc/LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here