Kesal, Warga Tanami Jalan Nambo Kabupaten Serang dengan Pohon Pisang dan Padi

0
348

Serang,fesbukbantennews.com (9/10/2016) – Kabupaten Serang merayakan hari ulang tahun ke-490 tahun. Usia yang cukup tua dan mapan untuk sebuah wilayah pemerintahan. Sayangnya, di usia yang tidak bisa dibilang muda tersebut, pembangunan infrastruktur jalan belum menjadi prioritas dan cenderung memprihatinkan.

Warga tanami jalan Nambo-teras Bendung dengan pohon pisang dan padi.(foto:pembaca FBn)
Warga tanami jalan Nambo-teras Bendung dengan pohon pisang dan padi.(foto:pembaca FBn)

Kekecewaan tersebut ditunjukkan netizen dengan akun Yosef Irwanda, yang kesal dengan kondisi Jalan Nambo-Teras Bendung, menuju Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang. Kondisi jalan tersebut menyerupai kubangan kerbau saking rusaknya. Hujan yang mulai rutin turun belakangan ini menjadikan kondisi jalan semakin tidak keruan.

“Beginilah kondisi Jalan Raya Nambo – Teras Bendung. Jalan ini menuju Kantor Kecamatan Lebak Wangi. Kondisi nya sudah sangat parah. Setiap hari selalu ada saja korban berjatuhan gara-gara jalan yang berlubang bahkan lubangnya sudah seperti danau.
Jangankan mobil jenis sedan, mobil truk aja tenggelam oleh genangan air yang bercampur lumpur,” tulis Yosef melalui akun pribadinya di halaman FESBUK BANTEN News, kemarin (7/10/2016).

Yosef mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah daerah karena tidak sigap melakukan perbaikan. “Seolah semua baik-baik saja. Tidak ada penanganan apapun dari pemerintah baik pembangunan ataupun sekedar pengurugan,” keluhnya.

Saking kecewanya karena kondisi jalan yang sudah rusak sejak lama, warga pun akhirnya menanam pisanh dan padi di tengah jalan. “Mereka (warga) sudah lelah dengan semua janji-janji pemerintah, tapi apalah daya kita hanya rakyat kecil yang sedang mengharapkan adanya pembangunan,” tandaansya.

Kondisi jalan yang rusak, menurut Yosef kerap menjadi penyebab kecelakaan. “Jalanan besar ini sementara ditutup mobil dan motor dilarang melintas dari jalan ini untuk menghindari kecelakaan.
Dan jalan di alihkan lewat Kampung Calung, Bolang Bunut/Beji agar bisa sampai ke Kecamatan Lebak Wangi,” katanya.

Senada dengan kekecewaan tersebut, Miftah, warga Sidayu, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang juga mengaku resah dengan kondisi jalan rusak di wilayahnya. “Ini mah mending lagi nggak hujan, kalau udah hujan udah kayak kubangan kebo,” kata Miftah.

Lalu lintas kendaraan truk dan pikap pengangkut pasir, menurutnya kerap membuat jalan yang rusak semakin parah. “Nggak pernah berenti, tiap hari ada aja yang lewat bawa pasir.”

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang Hatib Nawawi mengatakan bahwa untuk Jalan Nambo-Teras Bendung, pihaknya telah menganggarkan sekitar Rp21 miliar. Jalan sepanjang 7,2 kilo meter tersebut akan mulai dikerjakan pada 2017. “Itu akan kita bangun, dan kita prioritaskan nomor satu,” kata Hatib.

Hatib menambahakan agar masyarakat bersabar untuk pembangunan jalan tersebut. “Masyarakat harap bersabar, pasti kita akan bangun dalam program percepatan pembangunan infrastruktur,” tandasnya.

Sementara itu, untuk Jalan Lontar, Hatib mengakui jalan tersebut merupakan jalan milik Kabupaten Serang. “Kita ada jalan Lontar Kebon, iya itu jalan kita. Nanti saya cek, nanti kita prioritaskan juga,” kata dia. (abaniar/LLJ).