KAMMI Banten : Tak Becus Urus Pemilu 2019, Pecat Ketua KPU Pusat !

0
257

Serang, fesbukbantennews.com (4/5/2019) – Puluhan massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banten berunjukrasa di depan pendopo Bupati, Alun-alun Kota Serang, Jumat (4/5/2019). Mereka mendesak supaya ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat dipecat karena tidak becus mengurus Pemilu 2019.

Aksi KAMMI Banten di kawasan Alun-alun Serang, Mei 2019.

Korlap aksi Aldi Agus Setiawan melalui rilisnya yang dikirimkan ke FBn mengatakan, pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang kita rasakan hari ini jauh dari kata profesional, carut-marutnya penyelenggaraan pemilu yang disinyalir banyak melakukan kesalahan membuat pemilu kali ini gagal seperti pemilu-pemilu sebelumnya.

“Kotak kardus banyak yang rusak, surat suara banyak yang sudah tercoblos dan kesalahan input di akun KPU (Komisi Pemilihan Umum). Situasi ini terlihat seperti ketidakbecusan KPU dalam menyelenggarkan pemilu,” kata Aldi.

Banyaknya korban meninggal di pemilu kali ini,lanjut Aldi, meninggalkan duka mendalam, artinya pemilu yang dilakukan antara pemilhan presiden-wakil presiden dan pemilu legislatif tidak berjalan lancar dan efektif karena menguras energi yang besar bagi penyelenggara,saksi serta peserta maupun yang lainnya sehingga memakan korban. Bencana pemilu, itu yang kita rasakan hari ini.

“KAMMI wilayah banten menuntut untuk :
Pecat ketua KPU pusat, karena tidak becus menyelenggarakan pemilu 2019!
Hapus pemilu serentak ( pilpres dan pileg dipisah), ” terang dia.

Selain menyoroti masalah pemilu , aksi yang dijalankan dengan cara longmarch dari depan halte Kampus UIN SMH Banten Ciceri ke alun-alun, juga menyoroti perihal buruh.

“Peringatan hari buruh Internasional, pemuda dan mahasiswa saat ini dihadapkan dengan persoalan yang tak kunjung usai. Rakyat Indonesia serta Pemuda yang terserap dalam sektor industri atau sektor pemburuhan, telah dihadapkan dengan pemangkasan upah yang sedimikian rupa, melalui kebijakan efisiensi produksi dan system outsorcing yang memaksakan mereka harus bekerja hingga melebihi waktu jam kerja dan merampas hasil kerjanya melalui politik upah murah yang ditawarkan oleh pemerintah melalui PP No.78 Tahun 2015,” ujar dia.

Dan masih banyak masalah yang membelit rakyat Idonesia , tegas dia. “Oleh karenanya. Kami Mengajak seluruh masyarakat indonesia untuk melakukan taubat nasional dalam menyambut bulan suci ramadhan,’ tukasnya.(LLJ).