Jokowi Kalah Dua Kali Di Banten, Pengamat : TKD dan Mesin Partai Koalisi Tidak Solid

0
166

Serang,fesbukbantennews.com (20/4/2019) – Jokowi Kalah Dua Kali di Banten dalam Pilpres. Kekalahan pertama diterimanya tahun 2014, saat Jokowi berpasangan dengan JK dan berhadapan dengan Prabowo-Hatta.

Jokowi-Ma’ruf Amin.(foto:tribunews)

Kekalahan kedua Kali diterimanya pada Pilpres 17 April 2019. Bahkan raihan suaranya diprediksi anjlok.

Kinerja Tim Kampanye Daerah (TKD) pun dipertanyakan. Bahkan dituding tidak serius memenangai inchumbent yang berpasangan dengan tokoh Kyai asal Banten.

“Seharusnya TKD lebih militan dalam memperjuangkan Paslon Jokowi-Kyai Ma’ruf, bukan relawan yang jauh lebih militan,” kata Leo Agustino, Pengamat politik dari Untirta Banten, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Sabtu (20/04/2019).

Saat Pemilu 2014 lalu, Prabowo-Hatta mendapatkan 3.192.671 suara atau 57,10 persen. Sedangkan Jokowi-JK mendapatkan 2.398.631 suara atau 42,90 persen.

Leo mengungkapkan melihat secara langsung dilapangan, bagaimana kinerja relawan dan mesin partai politik (parpol) bekerja.

Militansi dan soliditas relawan jauh lebih unggul dibandingkan parpol, yang memiliki modal financial lebih mapan.

Kekalahan Jokowi kedua kalinya di Banten, merupakan pengulangan Pilpres 2014. Meski Jokowi berkali-kali datang ke Banten, namun tidak memberikan efek positif dalam raihan suara Pilpres.

Begitpun para parpol koalisi, pada saat awal kampanye tidak berani memasang foto Jokowi-Kyai Ma’ruf Amien.

Lantaran para Caleg hawatir dengan isu negatif yang terus-menerus menyerang Jokowi. Seharusnya TKD mampu melawan isu itu secara massif.

“Selain itu, saya menilai TKD kurang berhasil bekerja sebagai Tim yang solid,” terangnya.(dhyie/LLJ)