Jelang Hari Buku se Dunia, Relawan Rumah Dunia Usung Bebegig ke Jalan

0
161

Serang,fesbukbantennews.com (20/4/2017)  – Menyambut Hari Buku se Dunia yang akan jatuh pada tanggal 23 April mendatang, relawan Rumah Dunia turun ke jalan menyosialisasikan beragam agenda. Relawan mengusung Bebegig ke tengah para pengguna jalan di Jalan Jenderal Sudirman, Ciceri, Kota Serang, Rabu (19/4/2017).

Relawan Rumah Dunia usung bebegig ke Jalan .(Rumah Dunia)

Ketua Pelaksana Hari Buku se Dunia Hilman Suteja mengungkapkan bahwa sosialisasi ke tengah masyarakat perlu dilakukan untuk menyambut Hari Buku. Tujuan lain yakni untuk memasyarakatkan tradisi membaca dan menulis kepada masyarakat, khususnya di Kota Serang.

“Kegiatan ini merupakan pesta literasi. Rumah Dunia melakukan ini sebagai amanat Sultan bahwa orang Banten harus membaca, menulis, mengajar dan belajar,” kata Hilman.

Jika empat amanat Sultan tersebut tidak dilakukan, masyarakat tidak mau membaca dan menulis, ia mengumpamakan sebagai Bebegig alias Zombie. “Jangan sampai hidup kita seperti Bebegig karena kita punya mata untuk membaca dan punya tangan untuk menulis,” imbuhnya.

Dalam kegiatan Pesta Buku yang akan berlangsung 21-23 April 2017 mendatang Rumah Dunia akan meluncurka 50 judul buku, membentuk Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Banten, pentas Panggung Kampung, Pelatihan Antikorupsi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan pelatihan menulis.

Ditemui di tempat yang sama, Presiden Rumah Dunia Ahmad Wayang melihat tradisi membaca di masyarakat Banten sendiri audah tumbuh pesat. Hanya saja aksea terhadap buku-buku belum memadai. “Tinggal mendekatkan buku-buku ini ke tengah masyarakat,” kata penulis novel Cinta Jangan Marah ini.

Selama ini, kata dia, Rumah Dunia terus berupaya  mendesain program mendekatkan masyarakat terhadap buku. Mulai dari kegiatan diskusi, pentas seni, pelatihan menulis, semua bermuara para kecintaan terhadap buku.

“World Book Day ini harapan saya tidak hanya sebagai ajang seremonial belaka. Tapi lebih pada menanamkan dan mencetak generasi literat di Banten,” harap Wayang.

Pesta Buku ini sendiri terbuka untuk umum dan tidak ada pungutan biaya alias gratis. (Why/LLJ)