Jangan Jadikan Pemilu “Dosa Tertukar” (oleh : Openk*)

0
204

Serang, fesbukbantennews.com (20/2/2019) – Pendidikan yang diterapkan paling utama oleh kedua orang tua ke saya, bukan harus menjadi orang sukses. Tapi, harus berahlaq, jujur, sopan, saling menghargai, jgn mengejek sesama, harus saling membantu, dan semua tentang kebaikan dalam kehidupan didunia ini, baik itu berbangsa dan bernegara. Karena dasar kesuksesan seseorang itu, diyakininya ada pada aspek tersebut. 

Nipal Sutiana Alias Openk
Putra Kabupaten Pandeglang.

Apakah sahabat merasakan hal yang sama?…

Jika memang sama, kenapa jelang Pemilu 2019 yang bakal dilakukan satu hari itu (17 April 2019), menjadikan sahabat-sahabat tidak menerapkan pendidikan itu?…

Apakah karena ingin memenangkan salah satu paslon (pasangan calon) Presiden dan Wakil Presiden, semua cara dihalalkan (mencaci, memaki, menuduh, membongkar aib seseorang dan lainya tentang keburukan).

Sehingga tanpa sahabat sadari, sifat demikian tentu saja telah menunjukkan terhadap publik bahwa sahabat salah seorang yang sedang menyakiti hati kedua orang tua yg sudah susah payah mendidik dan membesarkan sahabat.

Kenapa saya bilang menyakiti hati kedua orang tua? Tentu saja secara logika, semua orang bakal menafsirkan bahwa orang tua sahabat gagal dalam memberikan pendidikan (jelas membuat kedua orang tua sakit hati, jika mendegar tafsiran itu).

Walaupun pada faktanya orang tua tidak gagal mendidik sahabat, tetap saja itu tadi akibat sahabat tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik didunia nyata maupun di dunia maya, orang bakal menafsirkan seperti itu.

Belum lagi, tanpa disadari oleh sahabat. Sebetulnya, sikap mencaci, memaki, membuly, mebuka aib seseorang, menjelekkan tanpa dasar yang jelas, memfitnah dan lainnya, yang ditujukan itu telah membunuh diri sahabat dengan “dosa tertukar”.

Apa untungnya bagi sahabat memenangkan Paslon Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu ini, jika dimenangkannya melalui jalur sifat-sifat jelek. Tentu tak ada untung apa-apa, selain “dosa tertukar” yang bakal menjadi catatan Sang Pencipta Dunia ini atas sifat jelek sahabat.

Maka dari itu, mari kita semua hormati perbedaan, lakukan pemenangan itu dengan cara mendidik, bukan malah mengajak orang terjerumus kedalam “dosa tertukar”. Ingat pemilu itu anugerah untuk bangsa ini, supaya masyarakat tercerdaskan bukan malah sebaliknya. Mari jadikan pemilu ini sukses oleh senyuman, bukan sukses oleh sifat jelek.

Jangan sekali-kali menjadikan Pemilu ini “dosa tertukar”. Karena itu akan merugikan diri sahabat dan orang-orang disekiling sahabat. Sedangkan, Jokowi-Maruf Amin, dan Prabowo-Sandi sebagai putra terbaik bangsa ini, bakal diuntungkan oleh kelakuan sahabat yang kerap mencai, memaki, menghina, membuly dan lainnya. Sebab, secara tidak sadar dosa-dosa (dosa tertukar) mereka telah ditelan oleh sahabat.

Selain diuntungkan dosa-dosanya ditelan oleh sahabat, salah satu dari mereka bakal diuntungkan oleh beban memimpin bangsa ini. Artinya, kedua belah pihak nantinya baik itu yang menang maupun yang kalah, tetap sama-sama mendapatkan keuntungan yang lebih mulia dari jabatan yang direbutkannya. Lah, sedangkan sahabat hanya menjadi orang yang menelan “dosa tertukar,”. Nauzubillah.

“Bersikap tak baik, sama saja menyakiti kedua orang tua,”

 

Pandeglang, 20 Februari 2019. 00.50 WibSalam Pemilu Penuh Senyum

*Nipal Sutiana Alias Openk, Putra Kabupaten Pandeglang, Bupatinya  Irna Narulita. (LLJ).