Jadi Korban Salah Tangkap, Pelajar Pandeglang Dianiaya dan Ditembak Polisi

0
565

Pandeglang,fesbukbantennews.com (28/3/2016) – Yudis (15) siswa SMA MA Menes warga Kp Baru Desa Kananga Menes Pandeglang, jadi korban salah tangkap. Pelajar ini juga terkena tembakan dan mengalami kekerasan fisik oleh anggota polisi dari Polsek Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (25/3/2016) lalu. Saat ini korban dirawat di RS Bedah Benggala,Kota Serang.

Yudis, Pelajar jadi korban salah tangkap dan tembak polisi pandeglang.(bayu)
Yudis, Pelajar jadi korban salah tangkap dan tembak polisi pandeglang.(bayu)

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, menurut ibu korban, Ela, Kamis malam Jumat (24/3/2016), Yudis dan saudara sepupunya mau menjemput saudaranya di Leuwiliang, Pandeglang.

“pas diluewiliang ada kecelakaan, yang ternyata sikorban masih temen saudaranya yang mo dijemput itu. akhirnya mereka nolongin dan pada mengobrol dipangkalan ojek, “” kata Elah. Karena sambil ngobrol tidak ada makanan.

Maka korban, lanjut Ela diminta saudaranya mencari makanan. “pas mau balik lagi ke pangkalan, di tanjakan depan sekolah SD dia ditodong polisi, yang dia kira polisi itu adalah begal. Maka dia putar balik katanya. tapi pas putar balik sudah ada polisi 1 lagi, dipegang lah tangan anak ini,” ucap Elah.

Lalu, terang Ela, karena dia takut maka dia kabur lagi ngegas motor. dari situ aparat mengeluarkan tembakan sampai tiga kalli. sampai pelajar tersebut kena tembakan. Setelah terjatuh, anak ini pun akhirnya diborgol.

“pas di borgol dia tanya salah saya apa?… polisi bilang… diem kamu yuda ( nama orang yang sedang dicari polisi). Saat itu Yudis bilang saya bukan Yuda tapi saya Yudis anak mama Elah,” ungkap Elah.

Setiap korban memberitahukan bahwa dia bukan Yuda, sambung Elah, dia dipukul, hingga matanya lebam. “mulutnya dipukul pake gagang senjata. kepalanya juga dihajar. sampe leuuwiliang dia minta bantuan saudaranya untuk meyakinkan aparat bahwa dia bukan yuda, ” kata Elah..

Tetapi,kata Elah, aparat itu tidak mau mendengarkan pembelaan saudara-saudaranya. Sampai akhirnya ramai-ramai dan diketahui pak lurah.Dan semua meyakinkan bahwa anak ini bukan Yuda tapi Yudis. Akhirnya aparat itu menyadari, bahwa mereka salah tangkap. Dan akhirnya anak ini dibawa ke RS.

“yang disayangkan, kenapa itu aparat melakukan tindakan semena. Sampe tidak mau sedikit mendengarkan apa yang dibilang anak ini dan saudara-saudaranya. okelah gak mau denger. tapi jangan sambil dihajar begini. Akhirnya anak 15 tahun ini babak belur,” tukas Elah.

Terpisah, Kapolres Pandeglang AKBP Widiatmoko membenarkan peristiwa penembakan tersebut.

“Betul ada salah tembak malam itu. Petugas mengira korban adalah pelaku Yuda. Dia (Yuda) memang residivis yang sudah lama menjadi incaran,” ujar Widiatmoko kepada wartawan, melalui sambungan telpon, Minggu (27/3/2016). Korban kemudian langsung dilarikan petugas ke rumah sakit Manggala Berkah, Carita, Pandeglang untuk mendapat perwatan. “Biaya pengobatan semuanya sudah ditanggung oleh pihak Polres Pandeglang. Memang itu risiko, kalau pengejaran malam hari,” ujar Widiatmoko.(why/LLJ)